Wawancara Imajiner dengan Lee Kuan Yew: Membangun Sistem dan Budaya Singapura
- Penulis : M. Ulil Albab
- Sabtu, 04 Januari 2025 05:31 WIB
Oleh Albertus M Patty*
ORBITINDONESIA.COM - Lokasi: Sebuah kafe di Bandung. Wawancara diinspirasi buku Lee Kuan Yew "From Third World to First."
Saya: "Tuan Lee, Singapore adalah negara tanpa sumber daya alam. Saat pisah dari Malaysia rakyat merasa sangat pesimis bisa maju dan berkembang, tetapi sekarang telah mengalami perubahan luar biasa di bawah kepemimpinan Anda. Apa yang Anda lakukan untuk membangun sistem dan budaya yang konsisten, baik di kalangan elite politik maupun masyarakat?"
Lee: "Pertama, saya memahami bahwa perubahan budaya dimulai dari pemimpin. Saya menekankan kepada diri saya dan rekan-rekan di pemerintahan bahwa integritas dan dedikasi adalah hal yang utama. Kami memulai dengan membangun sistem meritokrasi, di mana jabatan publik diberikan kepada mereka yang terbaik, berdasarkan kemampuan dan prestasi, bukan latar belakang atau koneksi."
Saya: "Bagaimana cara Anda memastikan budaya ini diterima dan diterapkan secara konsisten oleh elite politik dan masyarakat?"
Lee: "Kami memulai dengan memberikan teladan pribadi. Saya selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kami terapkan. Misalnya, dalam hal pengelolaan anggaran negara, saya memastikan bahwa uang rakyat digunakan secara efisien dan transparan. Kami juga menerapkan kebijakan anti-korupsi yang sangat tegas, dengan hukuman berat bagi mereka yang melanggar aturan."
Baca Juga: Pemegang Permanet Resident Singapura Diberi Kemudahan Kunjungi Kepulauan Riau
Saya: "Apakah hanya para pemimpin saja yang Anda tekankan untuk mengikuti prinsip ini?"
Lee: "Tidak, kami menyadari bahwa seluruh masyarakat harus dilibatkan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi aspek yang sangat penting. Kami mengajarkan nilai-nilai ini sejak dini di sekolah-sekolah, agar generasi muda memahami pentingnya integritas, disiplin, dan tanggung jawab. Budaya ini harus tertanam dalam setiap individu, dari yang muda hingga yang tua."
Saya: "Bagaimana dengan birokrasi? Apakah ada langkah khusus yang Anda lakukan untuk membangun sistem yang bersih dan efisien?"
Baca Juga: Dinas Pariwisata Jakarta Tonjolkan Sektor MICE di Pameran Pariwisata se-Asia di Singapura
Lee: "Kami memastikan bahwa pegawai publik dipilih melalui kompetisi yang adil. Kami memberikan mereka gaji yang kompetitif, sehingga mereka tidak tergoda untuk korupsi. Selain itu, kami menegakkan standar yang tinggi, di mana setiap keputusan harus dilandasi oleh prinsip keadilan dan transparansi."