DECEMBER 9, 2022
Nusantara

DPRD Maros, Sulawesi Selatan: Potensi Geopark Belum Dioptimalkan untuk Menarik Wisatawan Mancanegara

image
Kawasan karst Rammang-Rammang yang merupakan salah satu site Geopark Maros -Pangkep yang sudah mendapatkan pengakuan UNESCO Global Geopark yang menjadi salah satu potensi menarik wisatawan mancanegara. ANTARA/ Suriani Mappong

ORBITINDONESIA.COM - Komisi II DPRD Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) menilai, potensi Geopark sepanjang Kabupaten Maros-Kabupaten Pangkep belum dioptimalkan oleh pihak pengelola, untuk menarik wisatawan mancanegara datang berkunjung.

"Kawasan geopark Maros-Pangkep sudah mendapatkan pengakuan UNESCO Globapark (UGG) Maros yang dapat digunakan pihak pengelola yang dinilai tak bekerja maksimal dalam menarik kunjungan wisman," kata Ketua Komisi II DPRD Maros, Marjan Massere saat dikonfirmasi dari Makassar, Minggu, 29 Desember 2024.

Menurut dia, selama ini potensi wisata Geopark di Maros itu masih kurang promosi dan juga infrastruktur pendamping yang dapat digunakan untuk menarik wisman.

Baca Juga: Mengenal Quarta Colonia National Geopark, Surganya Fosil Langka dan Kultur Masyarakat yang Kaya Budaya

Karena itu, dia menyarankan agar pihak pengelola UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep dapat bekerja sama dengan agen-agen perjalanan wisata yang sudah berpengalaman tangani familiar dengan wisman yang ada di Bali maupun Batam.

Hal senada dikemukakan General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar Minggus Gandeguai.

Dia mengatakan, pihak Bandara Hasanuddin dan pengelola Geopark Maros-Pangkep perlu berkolaborasi menggencarkan promosi kawasan Geopark Maros-Pangkep tersebut.

Baca Juga: Natuna Geopark Ride 2024 yang Bertaraf Nasional Akan Digelar untuk Tarik Wisatawan ke Natuna, Kepulauan Riau

Hal itu dinilai penting agar saat wisatawan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin juga memiliki referensi kunjungan alternatif selain kunjungan sudah terjadwal.

"Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membantu mempromosikan potensi wisata dan juga membuat maskot fauna khas, misalnya di Sulsel ada monyet hitam atau Macaca Maura," katanya.***

Berita Terkait