DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Forum Kreator Era AI Umumkan Hasil Lomba Sumpah Pemuda, Pesertanya Mencapai 941 Orang

image
Forum Kreator Era AI adalah lembaga yang baru didirikan dua bulan lalu dalam rangka merespon perkembangan AI. Didirikan oleh Denny JA, lembaga ini sudah punya cabang di 12 provinsi (Foto: KEAI)

ORBITINDONESIA.COM - Forum Kreator Era AI atau KEAI pada Kamis, 28 November 2024 mengumumkan hasil lomba Sumpah Pemuda. Lomba berhadiah total Rp50 juta itu pesertanya mencapai 941 orang.

Juara 1,2,3 mendapat hadiah masing masing 5 juta, 3 juta dan 2 juta rupiah, sedangkan 37 juara harapan mendapatkan hadiah hiburan masing masing 500 ribu rupiah. Lomba ini diadakan dalam rangka menyambut Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober.

Forum Kreator Era AI adalah lembaga yang baru didirikan dua bulan lalu dalam rangka merespon perkembangan AI. Didirikan oleh Denny JA, lembaga ini sudah punya cabang di 12 provinsi dan kini aktif melakukan training, pelatihan dalam rangka merespon perkembangan AI.

Baca Juga: KEAI Sumatra Barat Sosialisasi di SMKN 6 Padang, AI Harus Perhatikan Etika, Budaya dan Aturan Hukum

Forum ini punya akun FB dan IG Kreator era_ai. Forum ini juga punya WAG dengan member lebih dari seribu orang. Hampir tiap hari WAG ini menjadi medium bagi para kreator untuk mengirimkan tulisan dan lukisan lukisan yang dibantu AI. 

Lomba dilakukan dengan mereview Puisi Esai  Denny JA  yang berjudul “Algoritma di Tengah Nasionalisme.” Denny memulai puisinya dengan pertanyaan menggelitik:  “Apakah arti tanah air di zaman tanpa batas ini?"

Denny  mengajak pembaca memikirkan ulang makna nasionalisme di era algoritma karena dunia digital mencairkan batas negara. “Dunia digital memang memudarkan batas-batas negara, namun tanah air bukan sekadar garis di peta; ia adalah ikatan yang mengalir dalam jiwa, menyatu dalam setiap rasa dan sentuhan hati.”

Baca Juga: Koordinator FKEAI Sumbar, Sastri Bakry: Penggunaan AI Tidak Bisa Dihindari Dalam Kehidupan Sekarang

Para peserta diminta mereview puisi esai yang panjang ini dalam tiga jenis lomba: menulis esai, video baca puisi  dan melukis dengan bantuan Artificial Intelligence. Dalam selang waktu satu bulan masuklah naskah sebanyai 941. Pesertanya sesungguhnya lebih banyak, tapi sebagian merasa sulit memasukkan tulisan mereka ke akun media sosial KEAI. Yang paling banyak gagal adalah video puisi, terutama bagi mereka yang jaringannya kurang bagus.

Dewan Juri yang terdiri dari Fatin Hamama, Elza Peldi Taher, Monica JR, Nita Lusaid, Amelia Fitriani dan Mila Muzakkar. Dewan juri kemudian memutuskan pemenang tiap jenis lomba secara kolektif. Keputusan menentukan pemenang adalah hal yang amat pelik dalam tiap lomba karena naskah yang masuk sangat bagus

Untuk lomba menulis esai keluar sebagai pemenang juara 1 Fidelis Roy Maleng, juara 2 Desi Ratriyanti, juara 3 Agusliadi Masere. Ditambah 12 juara harapan: Said Muhammad Akbar, Annisa Khairunissa, Ahkam Jayadi, Siti Toiman Diana Sari, Budianto Sutrisno, Farid Alfian, Andik Wahyun Muqoyyidin, Dea Amalia Agustina, Deka  Messi Araya, Ade Robi Islami, Siti Nurul Hidayah. 

Baca Juga: Diskusi Kreator Era AI, Satrio Arismunandar: Bagi Jurnalis, AI Hasilkan Informasi dengan Cepat Tetapi Tak Selalu Akurat

Untuk lomba lukisan: juara 1 Astrid Budi Ati, juara 2 Roy Frans Sidabutar, juara 3 Hidayatus Syifa. Dan 14 pemenang harapan: Suhesti Rahmawati Rumalan, Wagio, Aditya Prameswara, Dewi Arimbi, Lamya Nusaifah, Khatimatul Huzna, Sabillah Mawaddah, Norfazilah, Nestri Larasati, Refdinal Muzan, Farrel Athaya Tua Rajasa Sidabutar, Samsul Ma’rif, Riski Fitriana, Rusdy.

Halaman:
1
2

Berita Terkait