Santri Ponpes Persis Rancabango Babak Belur Dianiaya 16 Temannya, Orangtua Tidak Terima
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 12 September 2022 23:08 WIB
ORBITINDONESIA - Orangtua santri Ponpes Persis Rancabango melaporkan dugaan penganiayaan yang menimpa anaknya ke Polres Garut.
Neneng Nuryana, orangtua santri tersebut menagatakan bahwa anaknya menjadi korban penganiayaan 16 santri lainnya di Ponpes Persis Rancabango.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul Santri di Garut Jadi Korban Penganiayaan Belasan Santri Lain, sang Ibu Lapor Polisi, santri yang menjadi korban dugaan penganiayaan itu mengalami sejumlah cidera dan luka-luka di tubuhnya.
Baca Juga: Pengendali 75 Kilogram Ganja di Bandarlampung Dituntut Hukuman Mati
Penganiayaan tersebut juga menyebabkan gendang telinga korban pecah.
Neneng mengungkapkan, peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknyanpada akhir Juli 2022 lalu berawal ketika sang anak, AH (16) yang sedang menimba ilmu di Pesantren Persis Rancabango, dituding telah mencuri handphone. Neneng dan AH sendiri sebenarnya merupakan warga Bogor akan tetapi AH menuntut ilmu di Pesantren Persis Rancabango dan saat ini sudah kelas 2 setingkat SMA.
AH, tutur Neneng, saat itu didesak oleh teman-temannya untuk mengakui telah mencuri handphone dengan dijanjikan akan dimaafkan dan tidak akan dianiaya. Meski tidak merasa telah mencuri handphone, AH 0um. Pada akhirnya terpaksa mengaku karena takut dianiaya.
Baca Juga: NCT 127 Gelar Konser di Jakarta 5 November 2022, Simak Harga Tiket yang Tersedia di Sini
Pada malam harinya sekitar pukul 23.00 WIB, ungkapnya, ketika anaknya tengah tidur, tiba-tiba kakinya ditarik oleh sejumlah santri lainnya. Korban pun langsung ditarik keluar dan kemudian diintrogasi dan dipaksa harus mengaku bahwa dirinya telah mencuri handphone.