DECEMBER 9, 2022
Nusantara

BNPB Rencanakan Relokasi Enam Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur

image
Perugas BNPB memeriksa lahan untuk tempat pemukiman baru warga korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu, 17November 2024 (ANTARA/HO-BNPB)

ORBITINDONESIA.COM - Sebanyak enam desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur masuk rencana relokasi yang akan dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 17 November 2024 mengatakan, keenam desa Flores Timur yang direkomendasikan untuk direlokasi antara lain Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, Desa Nawakote (Kecamatan Wulanggitang), Desa Nobo (Kecamatan Ile Boleng) dan Desa Dulipali (Kecamatan Ile Bura).

Jumlah warga dari keenam desa tersebut tercatat dalam Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Flores Timur ada sebanyak 2.209 keluarga.

Baca Juga: Warga Nusa Tenggara Timur di Manokwari Galang Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Keenam desa direlokasi karena berada di bawah kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki atau dalam radius sekitar 4-5 kilometer dari puncak erupsi," kata dia, seraya menambahkan rekomendasi yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) zona aman Gunungapi Lewotobi Laki-laki berada enam kilometer dari puncak.

Jarwansyah yang mendatangi satu-persatu pos pengungsian di Flores Timur itu meminta kepada semua kepala desa dari keenam desa tersebut untuk menyosialisasikan rencana relokasi yang sudah dijelaskan secara tertulis dalam formulir persetujuan untuk dipindahkan, terutama kepada warganya yang saat ini sedang mengungsi mandiri di luar pos pengungsian

"Jika warga tidak hafal Nomor Induk Kependudukan dan nomor KK maka tulis nama sesuai KTP dan nantinya akan kami cek di Dukcapil," kata dia.

Baca Juga: Mensos Saifullah Yusuf Pastikan Bantuan Pengungsi Lewotobi Laki-laki Cukup Hingga Pekan Depan

Pada sosialisasi tersebut petugas BNPB juga membuka kesempatan kepada kepala desa dan juga warganya untuk memberikan rekomendasi pemukiman baru mereka nantinya mau dipindahkan kemana.

Hal ini dilakukan karena menurutnya, ada dua opsi yang diberikan antara lain relokasi terpusat dengan lahan dan rumah disiapkan oleh pemerintah atau relokasi mandiri dengan warga dibangunkan rumah oleh pemerintah di lahan miliknya. Tipe rumah yang akan dibangun merupakan rumah tahan gempa RISHA tipe-36 dengan luas lahan per rumah 90 meter persegi.

BNPB memastikan pemilihan lokasi relokasi mempertimbangkan kemudahan akses warga untuk bisa kembali mengolah aset-aset pertanian atau peternakannya di tempat yang lama. ​​​​​​

Baca Juga: Erupsi Gunung Lewotobi Akibatkan 29.323 Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Batal terbang

Hanya saja ia mengakui bahwa kelayakan lokasi serta adanya konflik sosial terkait tanah ulayat warga di wilayah Flores Timur masih menjadi tantangan dalam pencarian lahan ini.

Di sisi lain, Jawarsyah menegaskan bahwa pihaknya sudah telah memiliki daftar rumah warga yang rusak untuk dibantu pembangunan menggunakan dana stimulan yang masing-masing tersebar di Desa Pululera, Borukedang, dan Boru.

Skema dana stimulan untuk perbaikan rumah rusak antara lain sebesar 60 juta rupiah untuk rumah rusak berat, 30 juta rupiah untuk rumah rusak sedang, dan 15 juta rupiah untuk rusak ringan.

Baca Juga: Wisatawan yang Tertahan di Labuan Bajo Usai Erupsi Lewotobi Laki-laki Sudah Dievakuasi Lewat Laut dan Udara

BNPB menekankan bahwa dana stimulan ini hanya diperuntukkan untuk pembangunan rumah dengan prosedur yang bertahap dan uang itu hanya boleh untuk membangun rumah, tidak boleh untuk beli motor, mobil, atau yang lainnya.***

Berita Terkait