DECEMBER 9, 2022
Buku

Konjen RI di Melbourne, Kuncoro Waseso Baca Puisi pada Peluncuran Buku Suara dari Kampus di Deakin University

image
Acara peluncuran buku Suara dari Kampus, Guru Australia Indonesia Berpuisi di Deakin University, Melbourne, Australia, Senin 4 November 2024 (Foto: SATUPENA Sumbar)

Melalui foto itu, Sagan menunjukkan bahwa bumi sangatlah kecil, hanya sebesar titik yang berada di tengah luasnya area tata surya dan semesta. Carl Sagan yang visioner menulis buku ini pada 1994.

Lebih lanjut Ismet mengatakan, satu-satunya negara yang ada pelajaran Bahasa Indonesia yang terstruktur dan sistematis itu hanya Australia. Namun sejak kasus pemboman kedutaan Australia, dua jurnalis yang dibunuh dan bom Bali, banyak orang tua yang melarang anaknya belajar Bahasa Indonesia. Peristiwa tersebut memberi kesan Indonesia negeri yang tidak bisa bertoleransi sehingga menurunkan citra. 

"Dulu kedekatan Indonesia-Australia luar biasa dalam berbagai bidang termasuk pendidikan Bahasa Indonesia, sekarang lebih dominan bidang kesehatan dan pertahanan. Selain itu pilihan berbahasa kompetisinya dengan bahasa lain juga sudah banyak. Karena itu VILTA (Victoria Indonesian Languages Teachers Association) ingin membangun kembali kerjasama Bahasa Indonesia dengan SATUPENA Sumbar, agar Bahasa Indonesia kembali bergairah dan diminati orang-orang Australia", tambah Astrid Dux, Vice President VILTA. 

Baca Juga: Ribuan Orang Berunjuk Rasa Dukung Palestina di Australia Jelang Setahun Genosida oleh Israel di Gaza

Ikut hadir guru Indonesia Australia yang juga penulis buku, yakni Abdil Bajili, Zahara, Guru PGRI, Eka Teresia, guru SMK Negeri  6, Edrawati, guru SMP 13, Yacinta Dosen Monash University. Ikut juga menulis puisi: Fauziah dan Astrid Dux dengan editor Ismet Fanany. 

Ketua SATUPENA Sumbar, Sastri Bakry sangat berbahagia karena acara peluncuran buku ini berjalan lancar dan berharap ada tindak lanjut dari pertemuan ini,seperti pertukaran guru dan karya-karya berikutnya di bidang sastra dan literasi pendidikan. 

Acara ini diakhiri dengan makan bersama dan kesepahaman dengan kerjasama berikutnya, yang akan dituangkan dalam MOA (Memorandum of Agreement). Terutama untuk syarat, hak, dan kewajiban untuk guru berkualifikasi yang akan dilakukan pada 2025. Guru-guru dari Sumbar membacakan puisi dengan semangat setelah acara resmi selesai. ***

Baca Juga: Musisi Maluku Meriahkan Festival Pesona Indonesia yang Promosikan Wisata dan Budaya di Darwin Australia

Halaman:
1
2

Berita Terkait