DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

China Sebut Penerapan Tarif Tinggi oleh Uni Eropa untuk Kendaraan Listriknya adalah Proteksionisme Murni

image
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Harga kendaraan listrik asal China biasanya 20 persen di bawah harga buatan EU.

Beijing juga sudah meluncurkan penyelidikannya sendiri sejak tahun ini terhadap impor brendi, susu dan produk daging babi EU sebagai balasan yang jelas.

Jerman, ekonomi terbesar Uni Eropa dan produsen mobil utama, menentang penetapan tarif tersebut, tapi dalam pemungutan suara terdapat 10 anggota EU mendukung kebijakan tarif tinggi itu, lima negara menentang dan 12 abstain.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi: IKN Akan Jadi Kota Pionir Transportasi Cerdas Terkait Kendaraan Listrik

Kementerian ekonomi Jerman mengatakan bahwa Berlin mendukung negosiasi EU yang sedang berlangsung dengan China dan berharap adanya penyelesaian diplomatik untuk meredakan ketegangan perdagangan sambil melindungi industri Uni Eropa.

Produsen mobil Jerman mengkritik keras tindakan EU karena mengetahui kemungkinan penerapan bea masuk impor oleh China yang lebih tinggi atas kendaraan berbahan bakar bensin bermesin besar akan sangat memukul mereka.

Sedangkan asosiasi mobil PFA Prancis menyambut baik kebijakan bea masuk, dan menambahkan bahwa pihaknya mendukung perdagangan bebas selama itu adil.

Baca Juga: Ini Spek Kendaraan Listrik Zeekr X dan Zeekr 009 dari China yang Bakal Mengaspal di Indonesia

Selain pasar Eropa, Amerika Serikat dan Kanada juga sudah menaikkan bea empat kali lipat menjadi 100 persen pada tahun ini atas kendaraan listrik buatan China karena menuduh pemerintah China memberikan subsidi besar ke industri kendaraan listrik di negara tersebut.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China menegaskan pihaknya tidak menyetujui atau menerima putusan ini dan telah mengajukan keluhan melalui mekanisme penyelesaian sengketa WTO.***
 

Halaman:
1
2

Berita Terkait