Pada babak kedua, Shin melakukan perubahan cepat dengan memasukkan Rizky Ridho, Thom Haye, dan Marselino Ferdinan untuk menggantikan Shayne, Mees, dan Witan. Perubahan ini membuat posisi Nathan yang semula mendampingi Ivar di tengah, di geser menjadi bek kiri.

Namun, perubahan yang dilakukan Shin tak berjalan dengan cepat. Tim Garuda memang lebih memegang kendali permainan, tapi peluang terbaik baru didapatkan pada menit ke-68 ketika dari sisi kanan, Marselino memberikan umpan tarik ke kotak penalti . Namun, bola yang ditujukan kepada Struick lambat disambut oleh striker Brisbane Roar tersebut.

Indonesia kemudian baru mendapatkan peluang berbahaya lagi pada menit ke-80 melalui Nathan. Namun, tendangan keras jarak dekatnya masih menyamping dari sisi gawang China.

Baca Juga: Ahmed Al Kaf, Wasit FIFA yang Dituding Merugikan Timnas Indonesia Melawan Bahrain

Shin melakukan perubahan terakhir pada menit ke-86 dengan memasukkan Pratama Arhan dan Malik Risaldi untuk menggantikan Asnawi Mangkualam dan Ivar Jenner.

Perubahan itu langsung dibayar tuntas oleh Arhan yang mengawali proses gol untuk Indonesia pada menit ke-86. Lemparan ke dalamnya membuat pemain China tak sempurna menghalau bola.

Bola kemudian jatuh di kaki Thom Haye yang langsung dihantam oleh gelandang 29 tahun itu dan membuat Dalei tak berkutik di bawah mistar gawang. Indonesia memperkecil kedudukan menjadi 1-2.

Baca Juga: Timnas Indonesia "Dikerjain" Wasit Al-Kaf saat Lawan Bahrain, Coach Justin Ungkap Motifnya

Jay Idzes dan kawan-kawan terus menggempur pertahanan China. Namun, usaha demi usaha yang dilakukan menemui hasil buntu.

Skor 2-1 untuk keunggulan China bertahan hingga akhir laga. Hasil ini membuat tuan rumah mengakhiri hasil buruk setelah kalah dari tiga laga.

Di sisi lain, bagi Indonesia, kekalahan ini memutus hasil positif dari tiga kali imbang pada tiga pertandingan pertama melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.

Baca Juga: Media Singapura Soroti Wasit Kontroversial Asal Oman Ahmed Al Kaf: Kemenangan Timnas Indonesia Dirampok

Indonesia menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menang di dalam grup C dari mpat kali bertanding, tiga kali seri, satu kali kalah.