Presiden Prancis Emmanuel Macron: Israel Mendorong Kawasan Timur Tengah ke Dalam Perang Regional
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 21 September 2024 10:55 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat, 20 September 2024, memperingatkan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu bahwa Tel Aviv mendorong wilayah tersebut ke dalam perang regional, menurut media Israel.
Menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Emmanuel Macron berbicara dengan Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon setelah serangan udara Israel di Lebanon selatan yang menewaskan 14 orang.
Surat kabar tersebut mengutip Emmanuel Macron yang mengatakan kepada Benjamin Netanyahu bahwa "Israel mendorong wilayah tersebut ke dalam perang."
Netanyahu mengatakan kepada Macron bahwa "daripada menekan Israel, sudah waktunya bagi Prancis untuk meningkatkan tekanan pada Hizbullah," menurut Yedioth Ahronoth.
Surat kabar tersebut juga mengutip seorang pejabat Prancis, tanpa menyebutkan namanya, yang mengatakan Prancis yakin bahwa perkembangan terkini di Lebanon semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya perang.
Serangan udara Israel pada Jumat menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya di pinggiran Beirut selatan, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron: Penahanan CEO Telegram Pavel Durov Tidak Terkait Politik
Tentara Israel mengklaim telah menargetkan dan membunuh Ibrahim Aqil, seorang komandan militer tinggi Hizbullah.
Pada Selasa, 17 September dan Rabu, 18 September 2024, serangkaian ledakan di Lebanon yang melibatkan perangkat komunikasi nirkabel, termasuk pager atau penyeranta serta radio komunikasi dua arah, sehingga menewaskan sedikitnya 37 orang.
Serangan mematikan itu terjadi di tengah meningkatnya perang lintas perbatasan dengan Israel sejak dimulainya perang Tel Aviv di Jalur Gaza.
Baca Juga: Jajak Pendapat Elabe: Lebih dari 74 Persen Warga Prancis Nilai Emmanuel Macron Abaikan Hasil Pemilu
Hampir 41.300 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza akibat serangan Israel setelah serangan lintas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.***