Manusia Tanpa Agama: Manusia Bisa Hidup Maju dan Sejahtera Tanpa Agama
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 07 September 2022 19:20 WIB
SEJARAH agama adalah sejarah 6.000 tahun terakhir. Masih baru. Padahal sejarah keberadaan manusia sudah puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan jutaan tahun.
Tahun 60.000 hingga 50.000 SM (sebelum masehi), manusia purba sudah melakukan pergerakan dari Afrika Tengah ke Afrika Selatan, demikian catatan antropologi.
Di tahun 50.000 hingga 45.000 SM, manusia mulai menyebar luas lagi ke Arab, India, dan Indonesia. Dari sini, mereka lalu mencapai Australia, Jepang, Cina, Alaska, hingga Amerika Utara.
Baca Juga: Asal Tahu Saja, Kebutuhan BBM Indonesia Tergantung Kapal Tanker dari Singapura
Jauh sebelum agama agama lahir, sebelum agama dibuat dan ditulis, manusia sudah berkebudayaan, melakukan kegiatan seni, menyelaraskan diri dengan alam.
Lukisan di gua gua dari peninggalan ribuan tahun memberikan catatan umat manusia yang sudah berkebudayaan, sebelum adanya agama.
Kebudayaan menyempurnakan kemanusiaan. Seni musik, teater, film, fashion yang tampil dalam kemasan canggih saat ini juga lahir dari olah seni manusia yang berkebudayaan, yang terus mengalami perkembangan dan perubahan selama ribuan tahun.
Di tanah Jawa, seni wayang dan gamelan sudah ada sejak ribuan tahun dan terus mengalami penyempurnaan hingga kini dan diakui sebagai warisan dunia.
Baca Juga: Hari Radio Nasional, Inilah Fakta di Balik Sejarah Berdirinya Radio Republik lndonesia
Ketika jazirah Arab - yang melahirkan banyak nabi dan agama - masih primitif dan saling bunuh sesamanya - dan masih terjadi hingga kini - orang Jawa sudah main gamelan dan mempertunjukkan wayang. Belajar keraifan hidup dan alam darinya.