Beberapa Negara Arab dan Islam Bergegas Tunjukkan Solidaritas Buat Lebanon Usai Ledakan Penyeranta
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 19 September 2024 04:08 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Beberapa negara Arab dan Islam menyatakan solidaritas kepada Lebanon dan menawarkan bantuan medis setelah ledakan penyeranta (pager) yang menewaskan setidaknya 12 orang dan melukai ribuan lainnya di Lebanon.
Pager, perangkat telekomunikasi nirkabel, meledak pada Selasa, 17 September 2024 di beberapa wilayah di Lebanon, termasuk ibu kota Beirut, yang menurut media Lebanon diduga sebagai peretasan sistem oleh Israel.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, menanam bahan peledak di dalam pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah beberapa bulan sebelum meledak.
Baca Juga: Uni Eropa, Josep Borell: Perang Gaza Bisa Meluas ke Yerusalem, Tepi Barat dan Lebanon
Duta Besar Lebanon untuk PBB, Hadi Hachem, menyebut hal ini sebagai "agresi yang setara dengan kejahatan perang" dan memperingatkan bahwa insiden ini akan memperburuk konflik.
Tidak ada komentar dari Israel terkait ledakan pager, tetapi Hizbullah bersumpah akan membalas Israel atas ledakan tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, dan menyatakan kesedihan atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca Juga: Tiga Petugas Medis Tewas dan Dua Lainnya Terluka Dalam Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan
Ia menggambarkan upaya Israel untuk memperluas konflik di kawasan tersebut sebagai "berbahaya" dan menegaskan bahwa upaya untuk menghentikan Israel akan terus berlanjut.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdullah Bou Habib menerima panggilan telepon dari Menlu Mesir, Badr Abdelatty, yang menyatakan solidaritas negaranya dengan Lebanon setelah ledakan tersebut.
Abdelatty mengatakan bahwa Mesir siap memberikan segala bentuk bantuan untuk merawat korban luka.
Baca Juga: Sembilan Tewas dan Ribuan Terluka Dalam Ledakan Massal Penyeranta di Lebanon, Diduga Ulah Israel
Bou Habib juga menerima panggilan telepon lainnya dari Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan perawatan medis bagi mereka yang terluka akibat ledakan.