DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Gigi dan Tulang Hewan sebagai Filtrasi Air Limbah Jadi Air Jernih Siap Pakai

image
Tim mahasiswa UGM mengembangkan inovasi pemanfaatan limbah gigi dan tulang yang berasal dari hewan sebagai sarana filtrasi air limbah. ANTARA/HO-UGM

ORBITINDONESIA.COM - Tim mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada) mengembangkan inovasi pemanfaatan limbah gigi dan tulang yang berasal dari hewan sebagai sarana filtrasi air limbah menjadi air jernih yang siap pakai untuk sistem irigasi sawah.

"Kami melihat bahwa limbah gigi dan tulang yang ada di Indonesia masih belum banyak digunakan. Sebagian besar masyarakat membuang limbah tersebut," kata Ketua Tim Mahasiswa UGM Aulia Pradnya Maharani dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis, 5 September 2024.

Sejumlah mahasiswa UGM yang berasal dari berbagai disiplin ilmu itu tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Video Gagasan Konstruktif (VGK) yang terdiri atas Aulia Pradnya Maharani, Orchidthania Putri, Gugun Hutagalung, Danial Bagus Setiawan, dan Anna Hamidah.

Baca Juga: UGM Raih Penghargaan Terbanyak Anugerah Merdeka Belajar 2023, Capaian yang Membanggakan

"Dalam limbah (gigi dan tulang) tersebut terdapat kandungan hidroksiapatit yang dapat digunakan menjernihkan air," kata dia.

Menurut Aulia, ide inovasi yang diusung berasal dari permasalahan yang muncul di daerah Kabupaten Sleman, DIY.

Pada kawasan tersebut, kata dia, terdapat kawasan permukiman yang padat penduduk dan terdapat sawah yang berada di dekat kawasan tersebut.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ikut Kirab Budaya Nitilaku UGM  Yogyakarta

Menurut dia, pemanfaatan limbah gigi dan tulang yang masih minim dapat diintegrasikan untuk dijadikan sebagai filtrat untuk mengolah air limbah tinja yang berasal dari kawasan penduduk sekitar.

Danial, anggota Tim PKM lainnya mengatakan bahwa ide yang bernama "Hydrosan" itu dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik pada sistem sanitasi air.

"Tentunya kami berharap bahwa inovasi yang diusung dapat menciptakan ketahanan pangan yang ada di Indonesia di tengah ketidakpastian iklim dan memberikan manfaat kepada para petani," kata dia.

Baca Juga: Dosen Fakultas Teknik UGM Gesang Nugroho Kembangkan Dua Pesawat Tanpa Awak Palapa S-1 dan S-2

Riset yang dilakukan dimulai dari mengidentifikasi masalah dan menelusuri terkait campuran filtrat yang digunakan untuk proses filtrasi air.

Awalnya, limbah akan ditampung dalam satu tempat untuk selanjutnya diproses di tempat penjernihan air.

Selama proses pengolahan, air akan mengalami berbagai proses, mulai dari pembersihan, penjernihan, hingga penyaringan.

Baca Juga: Geo Dipa Energi dan UGM Bikin Inovasi Penggunaan Pupuk Ramah Lingkungan dari Mineral Panas Bumi di Dieng

Setelah itu, air akan disalurkan ke reservoir terlebih dahulu sebelum menuju saluran irigasi sawah.

"Integrasi antara reservoir dengan sistem irigasi sawah dilakukan menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi ketinggian air," kata dia.

Anggota tim Orchidthania Putri menambahkan bahwa sistem yang dirancang sebenarnya sudah diterapkan di berbagai instalasi pengolahan air bersih, tetapi penggunaan hidroksiapatit sebagai filtrat merupakan salah satu bagian istimewa dalam rancangan sistem ini.

Baca Juga: Pakar Gempa UGM Gayatri Indah Marliyani Minta Masyarakat Tak Khawatir Berlebihan Soal Potensi Megathrust

Menurut dia, kegiatan itu diharapkan dapat dimanfaatkan guna mengurangi limbah gigi dan tulang yang dihasilkan oleh masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas air dan sekaligus meningkatkan kualitas hasil tani yang dihasilkan oleh sektor pertanian.***

Sumber: Antara

Berita Terkait