Serangan Bom Bunuh Diri di Kedutaan Rusia di Kabul Tewaskan 2 Diplomat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 06 September 2022 11:48 WIB
Misi Rusia adalah salah satu dari hanya beberapa misi internasional yang masih beroperasi dan melakukan layanan konsuler di Kabul — dan satu-satunya di Eropa.
Sebagian besar negara menutup kedutaan mereka, ketika Taliban merebut Kabul pada Agustus 2021, saat AS dan NATO menarik pasukan mereka. Tidak ada negara yang mengakui pemerintahan Taliban.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut ledakan itu "tindakan teroris, sama sekali tidak dapat diterima."
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, kedutaan meningkatkan keamanannya setelah serangan itu dan otoritas Taliban tambahan, termasuk agen intelijen, dibawa masuk.
“Mari kita berharap penyelenggara aksi teroris ini dan para pelakunya dihukum,” kata Lavrov.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, seorang militan tak dikenal meledakkan alat peledak tepat di luar pintu masuk bagian konsuler.
Dikatakan dua anggota misi diplomatik tewas, "dan ada juga korban di antara warga Afghanistan."
Baca Juga: Pertamina Upayakan Agar Lebih Banyak Masyarakat di Sulawesi Membeli BBM Dengan QR Code
Juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran, mengatakan setidaknya satu warga sipil Afganistan tewas dan 10 lainnya terluka.