DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Desa Ramah Satwa, Solusi Mencegah Konflik Warga dengan Orang Utan Kalimantan yang Terancam Punah

image
Orang utan Kalimantan di kawasan rehabilitasi ANTARA/Rendhik Andika

BKSDA Kalteng juga terus menjalin kerja sama dengan organisasi nonpemerintah dalam upaya penyelamatan, rehabilitasi  dan pelepasliaran orang utan.

Misalnya, di wilayah sekitar Palangka Raya ada Borneo Orangutan Survival (BOS) dan di wilayah Kotawaringin ada Orangutan Foundation International (OFI).

Pembentukan desa ramah satwa

Baca Juga: Lantamal Pontianak Kalimantan Barat Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar di Kapal Vietnam

Guna mengantisipasi konflik antara manusia dengan orang utan serta satwa lainnya, perlu meningkatkan keterlibatan masyarakat sekitar Kawasan hutan atau yang berbatasan langsung dengan hutan. Cara ini menjadi salah satu kunci sukses mencegah konflik manusia dengan satwa liar.

Keterlibatan masyarakat dan peningkatan pendidikan tentang pentingnya konservasi orang utan dan lingkungan serta penyadaran mengenai dampak negatif dari konflik manusia-satwa liar, dapat mengurangi konflik.

"Untuk memaksimalkan program tersebut Ibu Menteri LHK menetapkan Desa Tahawa sebagai Desa Ramah Satwa," kata Persada.

Baca Juga: FANTASTIS, Pedagang Lato Lato di Taman Margasatwa Ragunan Raup Laba Setengah Juta Hanya dalam Beberapa Jam

Desa Tahawa secara administratif berada di Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Dari pusat Kota Palangka Raya, diperlukan waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan kendaraan roda empat untuk sampai di desa ini.

Desa Tahawa bisa dikatakan beruntung karena memiliki hutan yang menjadi habitat berbagai satwa liar. Hutan desa ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri LHK SK. 10869/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 tanggal 31 Desember 2019 seluas 998 hektare.

Keberadaan perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri yang mengapit Desa Tahawa, menjadikan hutan desa masih menghadapi ancaman perburuan oleh masyarakat dari luar desa.

Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Tindak Tegas Pemilik Awetan Satwa Lindung, Khususnya di Ruang Ketua MPR

Namun demikian, kondisi itu menjadi peluang untuk menyukseskan penyelenggaraan konservasi keanekaragaman hayati. Masyarakat Tahawa berkomitmen bahwa wilayah hutan harus tetap terjaga utuh beserta potensi keanekaragaman hayati berada di dalamnya.

Halaman:
1
2
3
4
5
Sumber: Antara

Berita Terkait