DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Wow, Pertama di Dunia, Pindad Perkenalkan Senjata Anti-Drone Kombinasi SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer Di IKN

image
Senjata produk PT Pindad, SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer (Foto: Pindad)

ORBITINDONESIA.COM - Momen HUT ke-79 Republik Indonesia, PT Pindad memperkenalkan produk inovasi terbaru dalam mengembangkan senjata anti-drone buatan dalam negeri yang diberi nama SPS-1 (Senjata Pelumpuh Senyap seri 1) dan kendaraan Maung MV3 Mobile Jammer pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN) . 

Senjata SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer produksi Pindad ini turut berpartisipasi dalam mendukung pengamanan upacara HUT ke-79 RI di IKN yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto. 

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa dalam keterangan resmi perusahaan menyampaikan keunggulan dan kontribusi produk inovasi dalam mendukung pertahanan negara, 

Baca Juga: Korea Selatan Akan Memulai Produksi Senjata Laser untuk Menembak Jatuh Drone Musuh

"Produk ini merupakan yang pertama di dunia dalam mengintegrasikan senjata soft kill (anti drone) dan hard kill (senjata api), 100 persen hasil pengembangan dalam negeri yang mengoptimalkan TKDN. Dengan dukungan teknis dan kesiapan purnajual dalam negeri yang dimiliki,  SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer mampu memperkuat pertahanan negara dari gangguan dan ancaman drone ilegal, juga sebagai upaya mewujudkan kemandirian alutsista," ujar Sigit. 

Adapun VP Inovasi, Prima Kharisma menjelaskan, proses pengembangan dan keunikan sistem pertahanan di dalamnya yang terintegrasi. 

"Produk ini merupakan jenis varian kombinasi yang belum pernah dikembangkan sebelumnya di dunia, bisa dibilang original desain from Indonesia yang proses pengembangan kendaraannya, senjatanya, dan komponen jammer terintegrasi menjadi satu sistem kesatuan pertahanan anti-drone " ujar Prima. 

Baca Juga: Wali kota Tel Aviv, Israel Tetapkan Status Siaga Setelah Serangan Drone, Houthi Mengaku Bertanggung Jawab

SPS-1 dioperasikan oleh 1 orang personel, andal untuk mobilitas tinggi karena melekat pada senjata, bertenaga baterai sehingga tidak tergantung kepada power system static.

SPS-1 memiliki kemampuan menetralisir ancaman drone dengan 2 metode, pertama soft kill untuk menonaktifkan drone yang mengancam dengan menutup akses kendali pada jarak 500 m. Kedua hard kill yang bersifat destruktif atau menghancurkan drone pada jarak 150 m. Senjata ini didesain mengikuti perkembangan teknologi terkini dan merupakan hasil penyesuaian dengan kebutuhan pengguna. 

Sementara itu, Maung MV3 Mobile Jammer dirancang sebagai sistem anti-drone mobile yang mampu menetralisir ancaman drone secara cepat dan akurat. Kendaraan ini dilengkapi dengan jammer drone sebagai senjata soft kill dan senjata SMB SM5 A1 kaliber 12,7 mm sebagai senjata hard kill. 

Baca Juga: WSJ: Sistem Pertahanan Iron Dome Israel Mungkin Tak Mampu Mengadang Seluruh Drone dan Rudal Iran

Dengan radius jamming 3 kilometer yang menggunakan metode soft kill dan jarak destruksi hingga 1,8 kilometer menggunakan metode hard kill, kendaraan ini memberikan perlindungan andal, memiliki dukungan teknis dan purna jual dalam negeri. Dilengkapi dengan penggerak 4x4, kendaraan ini mampu beroperasi di berbagai jenis medan, baik on-road maupun off-road.

PT Pindad berkolaborasi dengan PT SCM (Sapta Cakra Manunggal), karena perusahaan ini adalah perusahaan swasta nasional yang telah berpengalaman dalam pembuatan produk pertahanan elektronika. Produknya juga sudah digunakan di beberapa satuan militer dan objek vital nasional.

Ke depannya produk ini diharapkan dapat digunakan TNI dan Polri dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional, khususnya dari gangguan dan ancaman drone ilegal.***

Berita Terkait