Ratusan Mobil Kuno Anggota PPMKI Ramaikan Taman Soekasada Ujung, Bali untuk Sambut HUT Ke-79 RI
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 12 Agustus 2024 01:22 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ratusan mobil kuno dikendarai anggota PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia) Bali dan berbagai daerah di Indonesia, meramaikan objek wisata Taman Soekasada Ujung, Kabupaten Karangasem, Bali untuk menyambut HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ketua PPMKI Bali I Putu Shanta Guna dalam keterangan di Denpasar, Minggu, 11 Agustus 2024 berharap, objek wisata Taman Soekasada Ujung semakin populer dan lebih banyak dikunjungi wisatawan setelah kehadiran ratusan mobil kuno tersebut.
Kehadiran 560 mobil kuno di objek wisata Bali yang merupakan situs peninggalan Kerajaan Karangasem itu, menjadi bagian dari agenda Touring Merah Putih para penggemar mobil kuno PPMKI, yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, dalam memperingati HUT Ke-79 Kemerdekaan RI.
Baca Juga: Para Pemilik 350 Mobil Kuno dari 45 Klub Tur Denpasar-Besakih Bali
Para penggemar mobil kuno dari Bali dan Pulau Jawa yang turut dalam kegiatan pada Minggu ini, memulai perjalanan dari Kota Denpasar, Bali, melewati sejumlah kabupaten untuk menuju Taman Soekasada Ujung di Kabupaten Karangasem, di Bali bagian timur.
Mobil paling tua di antara deretan ratusan mobil kuno ini, buatan 1831 dan mobil Willys Overland buatan 1924 yang berwarna kuning, dengan jari lingkar roda berbahan kayu.
Kehadiran ratusan mobil kuno dengan model serta bentuk yang eksotik ini mengundang perhatian warga dan wisatawan yang tengah menikmati keindahan objek wisata situs peninggalan Kerajaan Karangasem.
"Jika wisatawan yang datang semakin ramai, tentu akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat," kata Shanta Guna.
Pembina PPMKI Bali Jos Darmawan mengatakan, kegiatan Touring Merah Putih ini juga digelar untuk mempromosikan sejumlah objek wisata di Kabupaten Karangasem, yang terkenal keindahan tidak kalah dengan objek wisata lainnya di Bali.
Menurut dia, dengan memopulerkan objek wisata di Karangasem, sekaligus menjadi bagian dari upaya mengalihkan kunjungan wisatawan dari kawasan Bali bagian selatan ke kawasan Bali timur.***