DECEMBER 9, 2022
Internasional

Sebanyak 32 orang tewas, 63 Terluka Akibat Bom Bunuh Diri di Pantai Mogadishu, Ibu Kota Somalia

image
Ilustrasi - Pelaku bom bunuh diri di Mogadishu, Somalia. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

ORBITINDONESIA.COM - Lebih dari 32 orang tewas dan lebih dari 63 lainnya terluka ketika seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah pantai yang ramai di ibu kota Somalia, Mogadishu, Jumat malam, 2 Agustus 2024, kata polisi Somalia.

Juru bicara polisi Somalia, Abdifatah Adan Hassan mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu, 3 Agustus 2024 bahwa serangan tersebut termasuk ledakan bunuh diri yang diikuti oleh tembakan.

"Setelah pengebom bunuh diri membantai warga sipil tak berdosa yang berada di pantai untuk bersantai pada Jumat, tiga teroris menyerbu Hotel Beach View, Mogadishu," katanya mewakili polisi Somalia.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meletus, PM Pakistan Pertanyakan Dalang di Balik Serangan

Dia menambahkan bahwa pasukan keamanan menewaskan tiga penyerang di dalam hotel setelah baku tembak dan dua personel keamanan terluka, dengan salah satu dari mereka kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Dia mengatakan, 63 orang, termasuk warga sipil, mengalami luka serius, menurut hitungan dari rumah sakit Mogadishu.

Lokasi serangan sering dikunjungi oleh warga sipil, pejabat keamanan dan pebisnis.

Baca Juga: Kemlu RI Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Peshawar, Pakistan: Semoga yang Terluka Segera Pulih

Kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, al-Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang mematikan tersebut.

Somalia telah dilanda ketidakamanan selama bertahun-tahun, dengan ancaman utama yang berasal dari al-Shabaab dan kelompok teroris Daesh/ISIS.

Sejak 2007, al-Shabaab telah memerangi Pemerintah Somalia dan Misi Transisi Uni Afrika di Somalia -- misi multidimensi yang disahkan oleh Uni Afrika dan diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Lima Warga Negara China

Kelompok teroris tersebut telah meningkatkan serangan sejak Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengumumkan "perang habis-habisan" terhadap kelompok tersebut.***

Sumber: Antara

Berita Terkait