DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo: Orang Tua Mungkin Miliki Sikap Abai Jika Biarkan Anak Diasuh Orang Lain

image
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo S Psi, Psikolog dalam forum diskusi Denpasar 12 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024. ANTARA/Abdu Faisal

ORBITINDONESIA.COM - Pemerhati anak dan psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyoroti fenomena anak, yang dititipkan pengasuhan kepada orang lain, seperti kepada kakek-nenek, paman, bibi atau bahkan asisten rumah tangga. Bisa jadi ini disebabkan orang tua memiliki sikap abai.

"Jadi pendelegasian untuk mengasuh anak dan mendidik anak itu diserahkan kepada orang lain," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo dalam forum diskusi Denpasar 12, yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.

Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia itu mengatakan, pengasuhan dari orang tua yang seperti itu akan berpengaruh pada kesehatan mental anak.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap Dua Pelaku Penyebar Video Asusila Anak Perempuan Vokalis Band Ternama

Gangguan kesehatan mental diawali dengan anak berpikir bahwa dirinya sendiri tidak bisa dipahami dan tidak bisa dimengerti oleh orang tuanya.

Menurut Vera, orang tua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.

Mengawali komunikasi dengan anak itu, kata Vera, bisa dengan menanyakan, 'apakah kamu memiliki kesulitan? Kalau ada ayo kita cari solusinya'.

Baca Juga: Kombes Pol Arya Perdana: Polisi Tangkap Pemilik Penitipan Anak yang Aniaya Balita di Depok Jawa Barat

Vera mengatakan, orang tua yang abai, tidak siap menjadi orang tua, tidak paham tumbuh-kembang anak, menjadi salah satu tantangan menggapai target menjaga kesehatan mental anak dan remaja untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sementara itu menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Tjut Rifameutia, disfungsi keluarga yang banyak terjadi saat ini karena figur ayah atau ibu tidak berperan sebagaimana layaknya ayah atau ibu.

Ini menimbulkan masalah kesehatan mental pada anak, di mana gejalanya antara lain penurunan energi dan kognitif, gejala somatik, cemas, hingga depresi.

Baca Juga: Satgas Yonif 715/Motuliato Ajarkan Wawasan Kebangsaan Pada Anak-anak Papua di Kampung Talilime, Puncak Jaya

"Karena kebutuhan anak, baik secara emosional maupun secara fisik, baik dari sisi gizi ataupun kasih sayang, itu tidak diperoleh dari keluarganya," kata Rifameutia.***

Sumber: Antara

Berita Terkait