Ketua Umum KTNA Yadi Sofyan Noor Ingatkan Pentingnya Cegah Alih Fungsi Lahan Demi Ketahanan Pangan Nasional
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 25 Juli 2024 07:16 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan atau KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor mengingatkan pentingnya mencegah alih fungsi lahan pertanian demi menjaga ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan.
"Konvensi lahan menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan produksi beras nasional di waktu yang akan datang. Bagi KTNA alih fungsi lahan sangat merugikan keberlangsungan bertani dan harus kita hentikan dari sekarang," kata Yadi Sofyan Noor dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024.
Menurut Yadi Sofyan Noor, praktik alih fungsi sawah produktif menjadi bangunan lain itu pun kini harus segera dihentikan melalui langkah nyata sesuai Undang-undang 41 Tahun 2009.
Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Bendungan Cipanas Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Ia mengatakan, alih fungsi lahan merupakan praktik pidana yang bisa diproses hukum dengan ancaman berat sesuai peraturan yang ada.
Dia menjelaskan, KTNA saat ini terus bergerak mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia. Dukungan tersebut di antaranya mengawal jalannya program pompanisasi, optimalisasi lahan rawa hingga pemanfaatan alokasi pupuk subsidi yang naik 100 persen.
"Kami bersyukur karena dengan program tersebut pertanian Indonesia tetap kokoh di saat dunia mengalami kekeringan. Kami juga bersyukur karena Bapak Menteri berhasil menaikkan alokasi pupuk hingga 100 persen," katanya.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk mengawasi segala bentuk praktik alih fungsi lahan yang dapat menurunkan produksi beras nasional.
Dia ingin, praktik tersebut mendapat ancaman serius dan betul-betul mendapat efek jera melalui mekanisme hukum yang berlaku.
"Kepada rekan-rekan kepala daerah tolong untuk mendorong produksi beras kita agar meningkat, dimana sawah lahan yang sudah ada ini jangan sampai dikonversi ke hal yang lain karena ini akan menurunkan produksi nasional," katanya.
Baca Juga: PLTU Jabar II Palabuhanratu Bersama Desa Cidadap Sukabumi Gandeng Petani Muda Jaga Ketahanan Pangan
Tito juga meminta Pemda di seluruh Indonesia mendukung penuh upaya pemerintah dalam mencetak sawah baru seperti yang dilakukan Kementerian Pertanian di Kalimantan dan Merauke. Langkah ini bisa dilakukan juga di daerah lain yang memiliki lahan tidur.