DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Heboh Roti Aoka: BPOM Tidak Temukan Zat Berbahaya Natrium Dehidroasetat

image
Roti Aoka. (ANTARA/HO-dokumen pribadi)

ORBITINDONESIA.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, roti merek Aoka produksi PT Indonesia Bakery Family, Bandung, Jawa Barat, tidak mengandung unsur natrium dehidroasetat yang membahayakan konsumen.

BPOM melalui keterangan resmi yang dikonfirmasi kepada Plt Kepala BPOM, Rizka Andalusia di Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024 menyebutkan, pemakaian natrium dehidroasetat pada roti Aoka tidak terbukti setelah melalui pengujian laboratorium.

"Hasil pengujian menunjukkan produk tidak mengandung natrium dehidroasetat," demikian petikan pernyataan BPOM.

Baca Juga: Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus: Kekurangan Bahan Bakar Perburuk Situasi Layanan Kesehatan di Gaza

Dalam keterangan tersebut dijelaskan proses uji laboratorium roti Aoka ditempuh BPOM menyusul dugaan bahan tambahan pangan natrium dehidroasetat.

BPOM melalui Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 17 Tahun 2022, menyebut bahwa natrium dehidroasetat adalah unsur kimia yang umum ditambahkan dalam produk kosmetik, dengan batasan takaran maksimum 0,6 persen sebagai asam.

"Pada 28 Juni 2024, BPOM mengambil sampel produk roti Aoka dari peredaran dan melakukan pengujian dan pada 1 Juli 2024 menunjukkan tidak ditemukannya natrium dehidroasetat di sarana produksi," katanya.

Baca Juga: Wali Kota Medan Sumatra Utara, Bobby Nasution Berhentikan Kepala Dinas Kesehatan Taufik Ririansyah

Secara terpisah, Pakar Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof Zullies Ikawati mengatakan natrium dehidroasetat adalah garam natrium dari asam dehidroasetat, berupa senyawa organik yang digunakan sebagai pengawet dalam industri makanan dan kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi, sehingga memperpanjang umur simpan produk.

Unsur tersebut, kara Zullies, umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi, namun dalam jumlah yang telah ditentukan.

"Tapi, seperti bahan kimia lainnya, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Pada dosis tinggi, natrium dehidroasetat dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dan efek toksik pada hati dan ginjal," katanya.

Baca Juga: Abustan: Pendidikan dan Kesehatan Hak Dasar Manusia Indonesia

Berdasarkan hasil studi pada hewan, kata Zullies, menunjukkan bahwa dosis yang sangat tinggi bisa berpotensi menyebabkan keracunan.

Halaman:
1
2

Berita Terkait