PLN Operasikan Transmisi Baru 150 kV untuk Dukung Hilirisasi Mineral
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 15 Juli 2024 02:56 WIB
ORBITINDONESIA.COM - PT PLN (Persero) mengoperasikan transmisi baru setelah berhasil melaksanakan penyalaan pertama (energize) Gardu Induk (GI) 150 kiloVolt (kV) Kolaka milik PLN dengan Gardu Induk PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), bagian dari Ceria Group.
"Penyalaan transmisi untuk operasional smelter nikel PT CNI tersebut menjadi bukti nyata PLN dalam mendukung hilirisasi mineral di Indonesia," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto dalam keterangan persnya di Makassar, Minggu, 14 Juli 2024.
Dia mengatakan, mengutip Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bahwa komitmen PLN mendukung upaya hilirisasi mineral dengan menyediakan pasokan listrik yang andal.
Menurut Adi, ketersediaan pasokan listrik memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan industri khususnya sektor pertambangan.
Berkaitan dengan hal itu, PLN mendukung penuh upaya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan, dengan menyediakan listrik yang andal.
Pasalnya, pasokan listrik yang andal memiliki peran krusial dalam mendukung hilirisasi yang tengah digencarkan pemerintah saat ini.
Baca Juga: PLN Pulihkan Seluruh Pasokan Listrik di Lampung Usai Alami Gangguan Transmisi Hari Selasa
Direktur Utama PT Ceria Metalindo Prima (CMP) yang menjadi bagian dari Ceria Group, Derian Sakmiwata mengapresiasi PLN yang berhasil menyalakan pekerjaan penyambungan daya listrik ke GI Ceria. Penyalaan ini akan semakin memperkuat pertumbuhan industri Ceria Group.
Dia berharap, kinerja dan koordinasi yang baik ini bisa terus berjalan, sehingga akan berdampak baik terhadap pertumbuhan industri smelter nikel sebagai salah satu penunjang ekosistem kendaraan listrik.
Derian menjelaskan, pembangunan smelter CMP yang menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dilakukan bertahap dengan empat jalur produksi berkapasitas 4 X 72 Megavolt Ampere (MVA).
Pada tahap awal, kata Derian, telah dibangun satu jalur produksi berkapasitas 72 MVA untuk mengolah bijih nikel Saprolite.