DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Ibnu Raziq: AGI Garap Kurikulum Industri Pengembangan Gim untuk Diterapkan Perguruan Tinggi di Indonesia

image
Pengunjung festival gim Gamechanger 2024 di Goethe-Institut Jakarta, menjajal berbagai gim lokal, Sabtu, 29 Juni 2024. AGI sedang menggarap kurikulum pengembangan gim (ANTARA/Pamela Sakina) (ANTARA/Pamela Sakina)

ORBITINDONESIA.COM - Deputi Pengembangan Talenta Asosiasi Game Indonesia (AGI) Ibnu Raziq, di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2024 mengatakan, AGI tengah menggarap kurikulum industri terkait pengembangan gim yang nantinya dapat diterapkan pada perguruan tinggi di Indonesia.

Ibnu Raziq menyebut kurikulum tersebut dirancang untuk dapat menyesuaikan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

“Kami sedang membuat kurikulum industri sesuai SKKNI, untuk standarisasi game developer (pengembang gim) di Indonesia, apa saja yang perlu bisa dikuasai dan dipelajari di dalamnya, untuk nanti bisa ditranslasi ke kampus-kampus, menjadi kurikulumnya kampus,” imbuh Ibnu Raziq.

Baca Juga: Raditya Dika Mengoleksi Pokemon dari Sepatu Sampai Kursi Pikachu untuk Mainkan Video Game di Rumah

Kurikulum perihal pengembangan gim, menurut Ibu, sangat penting untuk sumber daya manusia Tanah Air, melihat industri gim lokal yang kian hari kian kompetitif, selain permintaan pasar industri gim yang semakin besar.

Telah disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional juga menjadi dorongan kuat untuk mengembangkan kurikulum tersebut.

Ibnu menyebut perencanaan kurikulum terkait pengembangan gim juga terus didukung oleh Kemnaker dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Juga: Aktor Korea Selatan, Yeo Jin-goo Interaksi Langsung dengan Penggemar di Jakarta Lewat Mini Games

“Saat penyusunan (kurikulum) kami berkolaborasi dengan dosen-dosen kampus, akademisi, dan pelaku industri juga untuk mensinkronisasi dua belah pihak, Kemnaker dan Kemenkominfo juga mengirimkan tim untuk membantu dan menuntun kami sampai selesai walaupun prosesnya panjang,” ujar Ibnu.

Kurikulum tersebut ditargetkan rampung setidaknya satu hingga dua tahun ke depan. AGI berharap kurikulum tersebut dapat mempersiapkan talenta-talenta lokal untuk dapat memenuhi kebutuhan industri gim.

"Kami berharap, nantinya instansi pendidikan, atau istansi-istansi lainnya, yang mendukung pengembangan talenta, itu juga bisa menormalisasikan, membangun talenta, untuk menjadi game developer," kata Ibnu.

Baca Juga: Pertunjukan Simfoni Video Game Concert Addie MS Digelar 27 Juli 2024

Industri gim merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi untuk berkembang jauh lebih besar.

Lembaga riset IBISWorld pada tahun 2020 mencatat, ketika wabah COVID-19 merebak, pengeluaran masyarakat global terhadap gim mencapai angka 205 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp3,4 kuadriliun.

Nilai pasar gim global tumbuh 12,9 persen menjadi 281,77 miliar dolar AS (Rp4,6 kuadriliun) pada 2023 dan diprediksi untuk terus meningkat hingga 665,77 miliar dolar AS (Rp10,88 kuadriliun) di tahun 2030.

Baca Juga: World Cyber Games 2024 Siap Dihelat Hadirkan Puncak Acara di ICE BSD Jakarta

Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.

Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen). ***

Sumber: Antara

Berita Terkait