DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Ibnu Raziq: AGI Garap Kurikulum Industri Pengembangan Gim untuk Diterapkan Perguruan Tinggi di Indonesia

image
Pengunjung festival gim Gamechanger 2024 di Goethe-Institut Jakarta, menjajal berbagai gim lokal, Sabtu, 29 Juni 2024. AGI sedang menggarap kurikulum pengembangan gim (ANTARA/Pamela Sakina) (ANTARA/Pamela Sakina)

Lembaga riset IBISWorld pada tahun 2020 mencatat, ketika wabah COVID-19 merebak, pengeluaran masyarakat global terhadap gim mencapai angka 205 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp3,4 kuadriliun.

Nilai pasar gim global tumbuh 12,9 persen menjadi 281,77 miliar dolar AS (Rp4,6 kuadriliun) pada 2023 dan diprediksi untuk terus meningkat hingga 665,77 miliar dolar AS (Rp10,88 kuadriliun) di tahun 2030.

Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.

Baca Juga: Raditya Dika Mengoleksi Pokemon dari Sepatu Sampai Kursi Pikachu untuk Mainkan Video Game di Rumah

Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen). ***

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait