Makin Kencang, Desas-desus Shin Tae Yong Melatih Korea Selatan Bukan Indonesia Lagi
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 25 Juni 2024 09:39 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Desas-desus Shin Tae Yong bakal melatih tim nasional (Timnas) Korea Selatan dengan tidak memperpanjang kontrak dengan Indonesia semakin kencang.
Kontrak Shin Tae Yong dengan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) bakal habis pada akhir Juni 2024.
Draft kontrak baru kabarnya memang sudah ada, namun sampai sekarang ini belum diteken oleh Shin Tae Yong.
Baca Juga: Garuda Indonesia Diterkam Singa Irak, Erick Thohir Minta Shin Tae Yong dan Pemain Harus Evaluasi
Di tengah penantian kepastian Shin Tae-yong, muncul desas-desus bahwa Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) ingin kembali mengontrak Shin Tae Yong.
Desas-desus tersebut juga didukung oleh mantan striker Korea Selatan di Piala Dunia 2002, Lee Chun Soo.
"Ada banyak pelatih Korea. Bagus jika bisa menggaet pelatih asing, tetapi jika tidak, hanya ada Hong Myung Bo dan Shin Tae Yong. Jika salah satu dari dua itu yang terpilih, saya akan mendukungnya," kata Lee Chun Soo yang dikutip dari media Korsel, Newsis.
Baca Juga: Belum Teken Kontrak Baru, Erick Thohir: Kalau Korea Selatan Ingin Shin Tae Yong Saya tidak Melarang
Shin Tae Yong pernah menyatakan keinginannya kembali melatih Korea Selatan. Ia pernah gagal membawa Korea Selatan lolos dari fase grup di Piala Dunia 2018.
Setelah Indonesia menyingkirkan Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae Yong menyinggung harapan Indonesia dan Korea Selatan bisa ke Piala Dunia 2026.
"Saya sedih dan meminta maaf karena merusak rekor Korea ke Olimpiade. Harapan saya adalah Indonesia ikut Piala Dunia jika tim kami bisa melaju ke babak ketiga (kualifikasi)," kata Shin Tae Yong dikutip dari media Korsel, Osen.
"Kemudian harapan terakhir saya adalah kembali ke Korea dan kembali mengambil tantangan.”
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku tidak bisa melarang Shin Tae Yong jika desas-desus itu menjadi nyata.
"Kalaupun dari Korea menginginkan coach Shin Tae Yong, saya tidak bisa melarang. Sama juga kalau misalnya ada pelatih bulutangkis kita diinginkan oleh negara lain, ya saya tidak bisa melarang," kata Erick di Bali pada akhir pekan lalu. ***