Indonesia dan Selandia Baru Perkuat Komitmen Lawan Terorisme
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 30 Mei 2024 09:48 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Indonesia bersama Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri Selandia Baru memperkuat komitmen dalam melawan terorisme melalui pertemuan ke-2 Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Group) Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme Berbasis Kekerasan di Wellington, Selandia Baru, Selasa 28 Mei 2024.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan, kedua negara memiliki perhatian yang sama terhadap isu radikalisasi online yang menarge kalangan pemuda.
Selain itu, kata Komjen Rycko, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, Indonesia dan Selandia Baru sepakat bahwa ketahanan masyarakat menjadi aspek penting dalam upaya melawan terorisme, serta berkomitmen untuk melanjutkan berbagai kerja sama di tingkat regional dan multilateral.
Baca Juga: Akademisi Lukman S Thahir: Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah Serius dan Perlu Segera Dituntaskan
Rycko menyebutkan, ada empat agenda dalam pertemuan Kelompok Kerja Bersama tersebut, yakni perkembangan situasi ancaman terorisme dan ekstremisme berbasis keamanan di tingkat domestik dan prioritas penanganannya, perkembangan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru dalam penanggulangan terorisme, serta prioritas di tingkat regional dan multilateral.
Selandia Baru mengapresiasi keberhasilan berbagai inisiatif Indonesia dalam upaya penanggulangan terorisme dan memandang Indonesia sebagai mitra penting.
"Kami mengapresiasi keberhasilan berbagai inisiatif Indonesia dan memandang Indonesia sebagai mitra penting dalam penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan," kata Duta Besar Penanggulangan Terorisme Selandia Baru Paula Wilson.
Baca Juga: Wawan Ridwan: BNPT Yakin Peran Intelijen Sangat Vital Dalam Penanggulangan Terorisme
Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru telah menyepakati perpanjangan kesepakatan (arrangement) tentang penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan pada bulan Desember 2023.
Pertemuan kali ini adalah implementasi kesepakatan tersebut sebagai mekanisme kedua negara untuk saling berbagi informasi, pengalaman, serta praktik terbaik dalam penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan. ***