DECEMBER 9, 2022
Kolom

Elza Peldi Taher: Esoterika, Melanjutkan Gagasan Djohan Effendi

image
Elza Peldi Taher (Foto: Koleksi pribadi)

Di antara anak anak muda itu antara lain Budhy Munawar Rachman, Elza Peldi Taher dan Denny JA. Budhy kemudian melanjutkan gagasan dialog antar iman. Buku-buku dan tulisannya tentang kemajemukan dan dialog lintas iman menjadi referensi banyak orang.

Denny JA yang pada mulanya kondang sebagai konsultan politik kemudian mendirikan Gerakan antidiskriminasi. Tahun 2000an awal ketika Djohan mendirikan lembaga dialog antar Iman, ICRP, Anick HT bergabung dan berguru pada Djohan Effendi

Karena itu tak heran, kegiatan Esoterika yang melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam perayaan hari-hari besar keagamaan merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi Djohan Effendi. 

Baca Juga: Imlek Lintas Agama Forum Esoterika: Konghucu Progresif, Islam Eropa, dan Paham Agama Pro Hak Asasi Manusia

Forum Esoterika  menjadi penting karena sampai saat ini masih banyak kelompok minoritas yang mengalami diskriminasi. Puluhan keluarga penganut Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat terpaksa meninggalkan rumah setelah berkali-kali mengalami persekusi. Lebih dari dua windu mereka menetap di Asrama Transito, Mataram, tanpa harapan hidup yang lebih baik. 

Di Sampang Madura ratusan orang Syiah menjadi pengungsi karena dianggap sesat oleh kelompok Islam konservatif. Ratusan pemeluk Syiah di Sampang, Madura, diusir dari kampung halaman mereka di Desa Karang Gayam.

Bentrokan dengan warga desa yang mayoritas Suni membumihanguskan rumah dan pesantren pimpinan Tajul Muluk pada Agustus 2012. Negara tak berdaya memberikan perlindungan terhadap warga negaranya. 

Baca Juga: Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan Pemikiran Islam Cak Nur, Gus Dur, dan Buya Syafii

Di tengah  situasi seperti itulah kehadiran Esoterika menjadi penting dalam rangka membangun Indonesia yang toleran,  terbuka dan menerima keberagaman. Esoterika menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman agama dapat dikelola dengan harmonis, bukan sebagai sumber konflik, tetapi sebagai sumber kekuatan dan kekayaan kultural 

 Pondok Cabe Udik 27 Mei 2024

Elza Peldi Taher ***

Baca Juga: Kenangan Omi, Istri Nurcholish Madjid: Cak Nur Bukan Tipe Suami yang Serba Harus Dilayani.

Halaman:

Berita Terkait