DECEMBER 9, 2022
Kolom

Kuntum Khaira Riswan: Menyerukan Sistem Peringatan Dini Bencana di World Water Forum ke-10

image
Presiden Joko Widodo memimpin KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin, 2 Mei 2024. (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Pelaksanaan World Water Forum pun menjadi wadah, terutama bagi pengambil keputusan, bahwa air kini sudah menjadi tantangan. Menjadi pengingat bahwa dalam rentang waktu satu bulan terakhir ada tragedi yang berhubungan dengan air.

Pada awal April, terjadi banjir terburuk di Brasil, tepatnya di Rio Grande do Sul, Brasil Selatan, yang menewaskan 176 jiwa dan ratusan lainnya belum ditemukan. Dubai yang didominasi padang pasir juga diterjang banjir berskala masif.

Pada awal Mei, Indonesia juga mengalami terjadi tragedi banjir lahar hujan di Sumatera Barat dan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Maya Watono InJourney: F1Powerboat di Danau Toba 2-3 Maret 2024 Sedot Banyak Turis

World Water Forum juga menjadi pengingat bahwa air, terutama untuk minum dan sanitasi, tidak akan terus tersedia jika kehidupan tanpa perilaku bijak pada air dan aktivitas manusia yang menyebabkan kondisi cuaca yang lebih ekstrem terus berjalan tanpa intervensi.

Investasi dalam sistem peringatan dini, termasuk yang berhubungan dengan air, seperti badai, banjir atau kekeringan, bukanlah suatu kemewahan, namun merupakan alat yang hemat biaya untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi kerugian ekonomi, serta mengurangi kerugian dan kerusakan akibat peristiwa cuaca, air, atau iklim yang berbahaya.

Oleh: Kuntum Khaira Riswan. ***

Baca Juga: PT Aviasi Pariwisata Indonsia Berkomitmen Bangun Pariwisata Ramah Lingkungan di Danau Toba

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Antara

Berita Terkait