DECEMBER 9, 2022
Teknologi

BRIN Bangun Geomimo, Sistem Pemantau Bencana Hidrologi Berbasis Satelit Penginderaan Jauh

image
Ilustrasi skema kerja platform penginderaan jauh Geomimo yang berfungsi untuk memantau bencana hidrologi. (ANTARA/HO-BRIN)

ORBITINDONESIA.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN membangun platform berbasis satelit penginderaan jauh yang dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi bencana hidrologi di berbagai daerah.

Kepala Pusat Riset Geoinformatika, Rokhis Khomarudin mengatakan platform teknologi itu bernama Geomimo yang merupakan akronim dari Geoinformatika Multi-Input dan Multi-Output.

"Kami telah menggunakan platform-platform ini untuk membangun sistem pemantauan bencana terkait air," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024.

Baca Juga: Pakar Telekomunikasi ITB Ridwan Effendy: Dua Rekomendasi Agar Kedaulatan Indonesia Lewat Satelit Terjaga

Geomimo merupakan sebuah platform yang berfungsi untuk mengumpulkan data satelit penginderaan jauh dan geospasial (multi input), kemudian diolah dan dianalisis secara otomatis untuk menghasilkan berbagai informasi (multi output).

Rokhis menekankan pentingnya berbagi data dan pengetahuan dalam pemanfaatan penginderaan jauh untuk penanggulangan bencana terkait air.

Geomimo akan fokus pada riset dan pengembangan sistem untuk ketahanan pangan, lingkungan, kebencanaan, perhitungan emisi gas rumah kaca, serta isu strategis lainnya, seperti penangkapan ikan ilegal, penanaman ganja ilegal, dan isu pertahanan serta keamanan.

Baca Juga: Telkomsat: Satelit Merah Putih 2 Dipastikan Akan Beroperasi Penuh Pada Semester II 2024

“Geomimo menjadi alat yang vital dalam pengelolaan sumber daya air dan penanggulangan bencana di Indonesia dan global,” kata Rokhis.

Pada 23 Mei 2024, Rokhis mengenalkan rancangan platform Geomimo itu dalam ajang Forum Air Sedunia Ke-10 yang berlangsung di Bali.

Dia menyoroti mekanisme Sentinel Asia dan International Disaster Charter yang digunakan untuk menganalisis data satelit penginderaan jauh sebelum dan sesudah bencana.

Baca Juga: Korea Selatan dan Jepang Berkolaborasi Kembangkan Sistem Navigasi Satelit di Asia Timur

Rokhis menunjukkan gambar banjir di Sumatera Barat sebagai ilustrasi.

Geomimo dirancang untuk melayani tiga jenis pengguna, yakni instansi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum. Platform itu mencakup elemen berbagi data, peningkatan kapasitas (SDM dan infrastruktur), dan kerja sama.

"Beberapa pihak internasional, seperti JAXA Jepang, NASA, LASAC China, dan UN ESCAP sudah siap bekerja sama,” pungkas Rokhis. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait