Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (9): Atas Nama Dewi Keadilan
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 13 Mei 2024 05:24 WIB
Jiwa Ampong bergolak.
Tiup angin terasa olehnya membawa bau amis ribuan pekerja Romusha yang mati merana.
Dari belukar dan semak,
dirasakannya roh puluhan para tetua suku dayak, dari ratusan tahun lalu, melayang ke udara, menjelma bayangan raksasa, tak henti-henti memujinya.
Ampong melayang ke masa beberapa tahun lalu.
Ayah mewariskan mandau ini padanya dengan pesan:
gunakan pusaka turun temurun ini dengan bijaksana.