Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (9): Atas Nama Dewi Keadilan
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 13 Mei 2024 05:24 WIB
Diambilnya keputusan.
Dehen ingin memutus mata rantai kekerasan.
Dehen segera melempar Mandau itu ke sungai Kapuas.
“Biarlah kau mandau terkubur bersama kekerasan masa lalu,
ke dalam sungai Kapuas.”
Ketika Dehen mengayunkan mandau, ia terkaget.
Sekelebat di mandau itu,
terlihat wajah Ampong, kakeknya.