China: Penyelidikan Uni Eropa Tentang Akses Pengadaan Alat Medis Adalah Bentuk Proteksionisme
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 25 April 2024 03:52 WIB
Pasar China, menurut Wang Wenbin, terbuka bagi dunia dan China berkomitmen menjadikannya pasar yang dapat diakses oleh semua orang.
"Kami mendesak UE untuk menghormati komitmennya terhadap pasar terbuka dan prinsip persaingan yang sehat, mematuhi peraturan WTO dan berhenti mengejar dan mengekang perusahaan China dengan berbagai dalih," tambah Wang Wenbin.
Ia pun menegaskan, China ingin membangun hubungannya dengan negara-negara Eropa atas dasar saling menghormati, kerja sama yang saling menguntungkan, kesetaraan, dan tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri satu sama lain.
Baca Juga: Indonesia Berkepentingan Redam Konflik di Laut China Selatan untuk Cegah Perang Antarnegara Asia
"Kami mendesak pihak-pihak terkait untuk berhenti mengejar bayangan dan memfitnah China," tegas Wang Wenbin.
Jika dari hasil penyelidikan disimpulkan pemasok dari Eropa belum mendapatkan akses yang adil, maka UE akan menerapkan pembatasan terhadap perusahaan peralatan medis China, saat melakukan penawaran untuk tender pengadaan barang publik di negara-negara anggota UE yang nilai pasarnya dapat mencapai lebih dari 2 triliun euro.
Penyelidikan ini merupakan pertama kalinya di bawah kerangka "International Procurement Instrument," yang bertujuan untuk mendorong aksi timbal-balik atas akses ke pasar pengadaan barang publik secara internasional, menyusul keluhan dari perusahaan dan pemerintah Eropa untuk mengenai akses ke pasar China.
Komisi Eropa mencurigai China secara tidak adil memihak produsen alat medis dalam negerinya, termasuk dengan penerapan kebijakan "Beli dari China", pembatasan impor, proses sertifikasi dan persetujuan yang ketat, klausul untuk melindungi "kepentingan nasional" dan ketentuan yang menyebabkan penawaran harga yang sangat rendah sehingga tidak dapat dilakukan oleh perusahaan asing.
Jerman, Belanda, Irlandia, Prancis, Belgia dan Italia adalah beberapa negara pengekspor peralatan medis terkemuka di dunia,termasuk barang-barang teknologi tinggi seperti mesin sinar-X atau alat pacu jantung, maupun lensa kontak dan plester perekat.
Komisi Eropa disebutkan sudah mengundang pemerintah China untuk menyampaikan pandangannya dan melakukan konsultasi untuk memperbaiki dugaan masalah tersebut. Penyelidikan akan selesai dalam sembilan bulan tapi dapat diperpanjang hingga lima bulan.
Baca Juga: Duta Besar Djauhari Oratmangun: China Sukses Bebaskan 700 Juta Warganya dari Kemiskinan
Penyelidikan ini dapat berakhir kapan saja jika Beijing setuju untuk memperbaiki situasi dan menjamin adanya timbal balik bagi pemasok alat medis Eropa.