DECEMBER 9, 2022
Internasional

China: Penyelidikan Uni Eropa Tentang Akses Pengadaan Alat Medis Adalah Bentuk Proteksionisme

image
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Rabu, 24 April 2024 (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah China menilai tindakan Uni Eropa (UE) yang mengadakan penyelidikan atas akses pengadaan alat medis di China merupakan bentuk proteksionisme.

"UE telah sering menggunakan 'perangkat' ekonomi maupun solusi perdagangannya. Tindakan tersebut mengirimkan sinyal proteksionisme, ditujukan kepada perusahaan China dan merugikan citra UE sendiri," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, saat memberi keterangan kepada media di Beijing, China pada Rabu, 24 April 2024.

Pada Rabu, Komisi Eropa meluncurkan penyelidikan terhadap pengadaan peralatan medis oleh pemerintah China. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah pemasok perangkat kesehatan Eropa mulai dari jarum suntik, peralatan ortopedi, hingga alat pemindai canggih diberikan akses yang adil di China.

Baca Juga: Indonesia Berkepentingan Redam Konflik di Laut China Selatan untuk Cegah Perang Antarnegara Asia

"UE menyatakan bahwa Eropa adalah pasar yang paling terbuka di dunia, namun seperti yang dapat dilihat oleh dunia, UE jelas sedang menuju proteksionisme. Kami mendesak UE untuk menghormati komitmennya terhadap pasar terbuka dan persaingan yang sehat, mematuhi peraturan WTO, dan berhenti mengejar dan menghambat perusahaan China dengan berbagai dalih," tambah Wang Wenbin.

China, menurut Wang Wenbin, telah menepati komitmennya setelah bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan menjadi teladan dalam mematuhi peraturan WTO.

"Sejak kami bergabung ke WTO, China sebagai anggota negara berkembang terbesar, telah dengan tegas menjunjung rezim perdagangan multilateral, mempraktikkan multilateralisme sejati dan mewujudkan komitmennya terhadap WTO," ungkap Wang Wenbin.

Baca Juga: Menlu China Wang Yi Bertelepon dengan Menlu Iran dan Arab Saudi, Bahas Kondisi Terkini di Timur Tengah

Wang Wenbin menyebut China telah memperbaiki sistem ekonomi pasar sosialis dan sistem hukum sesuai dengan kondisi nasional China, memperluas keterbukaan kelembagaan berstandar tinggi dan terlibat secara penuh dalam reformasi WTO.

"Kami telah secara aktif membantu negara-negara lain, terutama negara-negara kurang berkembang, untuk mengintegrasikan diri mereka ke dalam rezim perdagangan multilateral," tambah Wang Wenbin.

Apalagi selama setahun terakhir, China menjadi negara berkembang pertama yang menyelesaikan prosedur persetujuan Perjanjian Subsidi Perikanan, memainkan peran dalam penyelesaian negosiasi teks Perjanjian Fasilitasi Investasi untuk Pembangunan, dan memfasilitasi perjanjian substansial WTO.

Baca Juga: Duta Besar Djauhari Oratmangun: China Sukses Bebaskan 700 Juta Warganya dari Kemiskinan

"China telah secara aktif mengajukan permohonan untuk bergabung dalam Perjanjian Pengadaan Pemerintah dari WTO. China berkomitmen untuk mengembangkan lingkungan bisnis yang berorientasi pasar, berbasis hukum, dan berkelas dunia," ungkap Wang Wenbin.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait