Sarman El Hakim: Sepakbola Milik Bersama, Bukan Milik Erick Thohir
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 30 Maret 2024 15:07 WIB
Erick Thohir juga tidak faham bagaimana membangun kekuatan timnas. Bangunan besar timnas itu harus kuat dari pondasi, bagian bawah, hingga bagian atas.
Pondasinya adalah pembinaan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang profesional. Lalu bagian bawahnya adalah pembinaan kelompok umur yang terarah. Dan bagian atasnya adalah liga sepakbola nasional yang kompetitif.
Hal lain yang juga cukup penting untuk dipertanyakan adalah kebijakan untuk mengabaikan kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 sebagai jatah zona asia. Erick Thohir disinyalir mengambil keuntungan pribadi dari keinginan besar Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah.
Karena uang dari negeri Arab yang tak “ber-seri” tidak hanya dapat menyogok organisasi FIFA, tetapi juga negara pesaingnya. Inilah yang membuat Arab Saudi menjadi calon tuan rumah tunggal untuk Piala Dunia 2034 hingga FIFA pun memilihnya.
Padahal, FIFA sudah memberikan lampu hijau kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Sebuah penghormatan atas keikutsertaan Indonesia pada Piala Dunia 1938 yang merupakan negara asia pertama yang bermain di Piala Dunia.
Dan, sebagai pengakuan FIFA terhadap kemampuan Indonesia menjadi tuan rumah yang baik pada pergelaran Piala Dunia U-17 tahun 2023 serta sebagai pujian FIFA atas antusiasme peminat sepakbola di Indonesia.
Baca Juga: Terjadi lagi, Jadwal Pertandingan Timnas Sepakbola Indonesia Bentrok dengan Konser Coldplay di GBK
Indonesia juga memberi pengaruh besar pada event Piala Asia 2024 Qatar. Tak hanya itu, Indonesia selalu memberi pengaruh dalam hal jumlah penonton dari setiap gelaran Piala Dunia, Piala Eropa dan Liga Champions.
Selain itu, Indonesia juga mendapat tawaran dari Australia sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Karena Australia menyadari bahwa sepakbola bukan olahraga utama di negaranya. Sehingga fasilitas sepakbola Australia tidak mencukupi untuk menjadi tuan rumah sebesar Piala Dunia.
Ini yang membuat Australia harus menggandeng Indonesia dalam membuka peluang untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Sayangnya Erick Thohir menampikkan tangan Australia, dan menyambut tangan Arab Saudi.
Pada kebijakan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 tahun 2023, ada yang luput dari pengamatan pecinta sepakbola nasional. Yaitu bagaimana progres dari penyelenggaraan tersebut.