DECEMBER 9, 2022
Humaniora

KH Mukti Ali Qusyairi: NU dan Muhammadiyah Pernah Gunakan Metode yang Sama untuk Tentukan Hari Besar Keagamaan

image
KH Mukti Ali Qusyairi (Foto: Youtube - Salaam Indonesia)

“Soal metode hisab dan rukyat, sudah banyak yang tahu. Tetapi yang menarik ada metode spiritual, yang digunakan oleh tarekat Naqsyabandiyah,” ungkap Mukti Ali Qusyairi.

Dalam penentuan awal puasa Ramadan, Naqsyabandiyah terkadang jauh lebih awal tanggal puasanya daripada NU atau Muhammadiyah. Bisa lebih dulu 3 hari, bahkan 7 hari sebelumnya.

Ternyata, kata Mukti Ali Qusyairi, tarekat Naqsyabandiyah berbeda dalam menafsirkan kata “rukyat” itu. Kalau NU, Muhammadiyah dan kelompok mainstream menafsirkan kata “rukyat” dengan melihat langsung dengan mata secara fisik.

Baca Juga: Kapan Ramadan 2023 Tanggal Berapa, Ini Ketetapan Hasil Hisab Versi Muhammadiyah

Sedangkan kalau Naqsyanbandiyah, “rukyat” itu adalah pandangan seorang mursyid dengan menggunakan mata batinnya. Jadi menggunakan metode penyingkapan spiritual atau kasyaf. “Perbedaan metodologi mengakibatkan perbedaan hasil,” pungkas Mukti Ali Qusyairi. ***

 

.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Dalam Ibadah Keseharian, Umat Islam Indonesia Lebih Banyak Mengikuti Ketentuan Hisab

 

Halaman:
1
2

Berita Terkait