Bagaimana Cara Mudah Membedakan Perguruan Kung Fu Asli dan yang Abal Abal, yang Cuma Bisnis
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 22 Maret 2024 06:38 WIB
Tidak ada lagi porsi lakukan pukulan A sebanyak 100, pukulan B sebanyak 100, dan seterusnya. Yang ada ribuan pukulan sekali jalan tanpa henti. Tidak ada lagi beshi setengah setengah dalam hitungan menit, yang ada hitungan berjam jam sekali beshi.
Tangan beradu tangan tidak hanya sampai merah, tapi sampai benar benar hitam merata. Makanya ada istilah orang dunia persilatan "bertemu tangan maka akan tahu siapa yang dihadapi".
Kalau zaman yang lebih kuno, istilahnya jadi "bertemu pedang" karena senjata masih biasa dibawa kemana mana. Tetapi di zaman yang lebih modern, tidak boleh lagi.
Perguruan Kung Fu yang asli, porsi latihannya tidak akan kurang dari seorang atlet, ini salah satu kuncinya. Sebaliknya perguruan palsu yang busuk melakukan latihan dalam porsi kecil di bawah takaran seorang atlet, namun sudah merasa hebat menguasai beladiri. Ya jika demikian, melawan atlet ya bonyok.
Dulu seorang teman pernah berkata: "Semua beladiri pada akhirnya akan grappling dan finish di lantai seperti di MMA." Saat itu zamannya awal awal "octagon ring".
Saya jawab: tingkatan paling awal perkembangan ilmu beladiri terjadi dengan bantingan dan dilumpuhkan di lantai. Nanti makin lama akan ditemukan cara 1 pukulan atau 1 tendangan yang mematikan, dan ini akan jauh lebih efektif dari pada diselesaikan dengan kuncian di lantai.
Baca Juga: Lengkapi ASN Kanwil Kemenkumham DKI dengan Ilmu Beladiri, Ibnu Chuldun Gandeng Federasi Kempo
Selanjutnya akan naik level ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu counter attack pukulan, beradu teknik jurus pukulan dan tendangan yang paling hebat. Dan ketika skill teknik mencapai tingkatan yang tinggi, akan kembali beradu tenaga.
Jika sudah begini, akan naik level lagi ke tenaga internal, di mana Chi akan mempengaruhi kuatnya sebuah pukulan atau tendangan dan penguasaan teknik. Inner power tidak berkurang dengan semakin naiknya usia, sebaliknya power otot akan melemah.
Begitulah perkembangan ilmu beladiri. Nah, kata-kata saya tampaknya mulai terlihat setelah puluhan tahun MMA. Kini sudah mulai masuk di era di mana pukulan dan tendangan mulai effektif, mulai masuk beradu teknik pukulan dan tendangan.
Baca Juga: 3.173 Tugu Perguruan Silat di Jawa Timur Berada di Atas Tanah Negara, Diharapkan Segera Dibongkar
MMA berhasil me-reset dunia beladiri, karena sejatinya beladiri seperti Kung Fu dalam perkembangannya juga adalah MMA dari aliran perguruan Kung Fu yang lainnya.