DECEMBER 9, 2022
Internasional

Mantan Komandan Militer Yitzhak Brick: Israel Kalah Perang Melawan Hamas di Gaza

image
Arsip foto - Tentara Israel berjaga-jaga di dekat Masjid Kubbah Shakhrah di Kompleks Masjid Al-Aqsha. ANTARA/Anadolu/aa. Yitzhak Brick berkomentar tentang perang melawan Hamas. (ANTARA/Anadolu Ajansi)

ORBITINDONESIA.COM - Israel telah kalah perang melawan Hamas di Jalur Gaza, kata Yitzhak Brick, seorang mantan komandan militer Israel pada Minggu, 17 Maret 2024.

“Anda tidak bisa berbohong kepada banyak orang untuk waktu yang lama,” kata mantan Mayor Jenderal Ombudsman Yitzhak Brick, dalam sebuah artikel di surat kabar Maariv.

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza dan apa yang terjadi terhadap Hizbullah di Lebanon, cepat atau lambat akan menimpa kita,” ujar Yitzhak Brick memperingatkan.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Perintahkan Militer AS Dirikan Pelabuhan Sementara di Gaza untuk Kirim Bantuan ke Warga

Brick mengatakan bahwa Israel “tidak siap menghadapi perang regional, yang akan ribuan kali lebih sulit dan serius dibandingkan perang di Jalur Gaza.”

Mantan komandan militer itu mengkritik Kepala Staf Herzi Halevi, dengan mengatakan dia “terlepas” dari kenyataan.

“Dia sudah lama kehilangan kendali atas wilayah tersebut, tapi dia mulai menunjuk kolonel dan letnan kolonel dalam kehendaknya,” kata dia.

Baca Juga: KRI Radjiman Tiba di Perairan Indonesia dari Mesir, Usai Antar Bantuan untuk Rakyat Palestina di Gaza

Brick mengatakan hal tersebut adalah skandal paling serius sejak pembentukan tentara.

“Kita sudah kalah perang dengan Hamas, dan kita juga kehilangan sekutu-sekutu kita di dunia dalam jumlah yang sangat besar,” kata Brick.

Lebih dari 31.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan hampir 73.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Baca Juga: Perusahaan AMDK Danone Indonesia Ikut Ambil Bagian, Bantu Atasi Penderitaaan Rakyat Palestina di Gaza

Israel menolak menghentikan perangnya di Gaza sampai kembalinya lebih dari 130 sandera yang ditahan Hamas sejak Oktober lalu.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait