DECEMBER 9, 2022
Nasional

Efek Ekor Jas Begitu Berpengaruh pada Pesta Demokrasi Terakbar Sepanjang Sejarah Pemilu di Indonesia

image
Ilustrasi efek ekor jas, atau korelasi dari efek Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI atas konfigurasi suara dalam Pemilu Anggota DPR RI. ANTARA/Ilustrator/Kliwon

Profil Mahfud sebagai cawapres representatif NU, menurut Widi, tidak terlalu mengangkat suara PPP. Potret ini terlihat di Dapil Jateng VI (Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen), suara PPP turun dari 169.000 suara menjadi 137.000 suara. Partai ini harus rela kursi DPR RI diambil Partai NasDem.

Partai Golkar pada masa kampanye tidak terlalu terlihat masif justru mendapatkan tambahan dua kursi. Partai berlambang pohon beringin ini tampaknya tahu betul titik optimal suara dengan dukungan kader di Kabupaten Pekalongan dan Batang yang merupakan daerah kuning.

Selain itu, juga suara Nusron Wahid di Dapil Jateng II (Jepara dan Demak). Namun, sayang Partai Golkar berpotensi kehilangan satu kursi di Dapil Jateng VIII (Kabupaten Cilacap dan Banyumas).

Baca Juga: Haidar Alwi: Hak Angket Berpotensi Timbulkan Protes dari Rakyat yang Pro Hasil Pemilu 2024

Kondisi anomali justru terjadi pada PKS dan Partai NasDem. PKS di Jawa Tengah memanfaatkan benar profil Anies Baswedan untuk mendapatkan segmen pemilih pilpres ke partai berlambang bulan sabit ini.

Dari awal memang terlihat seluruh atribut PKS "tandem" dengan foto AMIN spesifik Anies. Partai NasDem memilik strategi yang berbeda. Mereka memanfaatkan benar profil Yoyok Riyo Sudibyo (Bupati Batang periode 2012—2017) dan Nafa Indria Urbach (artis) untuk mendulang suara partai.

Di Dapil Jateng VI (Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung, dan Kota Magelang) Nafa Urbach mendapatkan suara 67.000 suara yang berkompetisi ketat dengan mantan Bupati Purworejo Agus Bastian dan Beny Heru Cahyono.

Baca Juga: Dino Patti Djalal: Pemerintahan Baru Hasil Pemilu 2024 Perlu Rumuskan Konsep Kebijakan Luar Negeri

Indoriset Strategis mencatat sejumlah nama baru yang berpeluang menjadi anggota DPR RI di 10 dapil Jawa Tengah, yakni Dian Pikatan Orissa Putri Hapsari (putri Ketua DPR RI Puan Maharani) dan Samuel Wattimena, keduanya dari PDI Perjuangan.

Pendatang baru dari Partai NasDem terdapat nama Nafa Urbach dan Yoyok Riyo Sudibyo. Sementara itu, dari PKS tercatat Muh Haris (mantan Wakil Wali Kota Salatiga) dan Rizal Bawazier.

Caleg yang berpeluang terpilih dari partai politik lainnya, Partai Golkar terdapat dua nama, yakni Juliyatmono (mantan Bupati Karanganyar) dan Jamaludin Malik "Ultramen".

Baca Juga: Denny JA: Anies Baswedan Kalah di Pilpres 2024 Karena Salah Mengibarkan Perubahan di Tengah Kepopuleran Jokowi

Sriyanto Saputro (anggota DPRD Provinsi Jateng dari Gerindra), Muhammad Hatta (PAN), Rinto Subekti (Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah), dan Cynthia Reza dari PSI jika partainya lolos ambang batas parlemen.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Antara

Berita Terkait