Misinformasi dan Disinformasi, Apa Persamaan dan Perbedaannya?
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 14 Februari 2024 03:36 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dalam kampanye Pemilu 2024 dan menjelang pemungutan suara 14 Februari 2024 banyak berseliweran informasi. Tidak semuanya benar. Ada misinformasi dan disinformasi.
Misinformasi dan disinformasi adalah istilah yang terkait dengan informasi palsu atau menyesatkan, namun berbeda dalam hal maksud dan konteksnya. Apa persamaan dan perbedaannya?
Misinformasi mengacu pada informasi palsu atau tidak akurat yang disebarkan secara tidak sengaja atau tanpa niat jahat.
Baca Juga: Lawan Disinformasi, AJI dan Google News Initiative Gelar Diskusi di Kupang NTT
Hal ini dapat timbul dari kesalahpahaman, kesalahan, salah tafsir, atau penyebaran informasi yang sudah ketinggalan zaman.
Misinformasi dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial, informasi dari mulut ke mulut, atau saluran komunikasi lainnya.
Orang yang menyebarkan misinformasi mungkin tidak menyadari bahwa informasi yang mereka sebarkan adalah palsu.
Disinformasi, sebaliknya, adalah informasi palsu atau menyesatkan yang sengaja disebarkan dengan maksud untuk menipu atau memanipulasi.
Berbeda dengan misinformasi, disinformasi disebarkan secara sadar dan seringkali dengan agenda atau tujuan tertentu.
Kampanye disinformasi dapat diatur oleh individu, organisasi, atau pemerintah untuk mempengaruhi opini publik, menyebarkan perselisihan, atau mencapai tujuan strategis.
Baca Juga: Salamuddin Daeng: Dirty Campaign, Serta Ancaman Misinformasi dan Disinformasi Pada Pemilu 2024
Disinformasi dapat disebarkan melalui berbagai media, termasuk media sosial, media tradisional, dan saluran propaganda
Singkatnya, meskipun misinformasi dan disinformasi melibatkan informasi yang salah atau menyesatkan, perbedaan utamanya terletak pada maksud di balik penyebaran informasi tersebut.
Misinformasi biasanya disebarkan secara tidak sengaja, sedangkan disinformasi disebarkan dengan sengaja untuk tujuan menipu.***