Dr Abdul Aziz: Buya Syakur dan Reformasi Mazhab
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 21 Januari 2024 08:20 WIB
Para pengikut Mazhab Syiah, misalnya, mengalami nasib buruk; dipersekusi dan bahkan diusir dari kampung halamannya di Madura. Ini hanya karena perbedaan mazhab belaka. Sungguh memprihatinkan.
Menurut Buya Syakur, di Timur Tengah, banyak konflik dan peperangan antar mazhab yang sangat keras. Contoh paling kongkrit adalah "perang" antara Arab Saudi dan Iran.
Arab Saudi mengaku bermazhab ahlus sunnah (untuk mencari simpati negara-negara Islam lain yang mayoritas bermazhab Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hambali -- padahal ia Wahabi) untuk mengecam Iran yang bermazhab Syi'ah. Perseteruan Sunni Syiah ini kini melebar ke mana-mana, dari Yaman, Pakistan, Afganistan sampai Indonesia.
Baca Juga: Syaefudin Simon: Buya Syafii dalam Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar
Dari perspektif itulah Buya Syakur mengajak kita umat Islam untuk mereformasi kemazhaban. Reformasi ini, menurut pendapat penulis, harus komprehensif.
Tidak hanya meliputi persoalan fikih, tapi juga organisasi dan kelembagaan fikih yang integratif dari semua pendapat ulama.
Dalam hal ini, semua pendapat mazhab harus melebur dalam sebuah lembaga fikih Islam yang bersifat internasional. Bila ini bisa dilakukan, niscaya pertentangan fikih antarmazhab bisa diselesaikan. Semoga! ***
Baca Juga: DR HM Amir Uskara: Buya Syafii dan Mbah Moen