Jika Donald Trump Menang Pilpres AS pada 2024, Apa yang Akan Terjadi Pada Dunia?
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 16 Januari 2024 05:45 WIB
Dengan adanya kans besar Trump akan mewakili Partai Republik dalam Pilpres 2024 kali ini, bagaimana kesempatannya dalam melawan Joe Biden, yang kemungkinan besar akan menjadi capres dari Partai Demokrat?
Dalam jajak pendapat ABC News/Ipsos, tingkat dukungan terhadap Biden hanya 33 persen, lebih buruk dari tingkat dukungan terendah terhadap Trump sebagai presiden yang sebesar 36 persen.
Sementara dalam beberapa rangkuman survei terbaru yang tercantum dalam ensiklopedia dunia maya Wikipedia, agregasi poling yang dilakukan RealClearPolitics menyatakan, bila dihadapkan langsung Trump versus Biden, maka Trump unggul dengan 45,5 persen melawan Biden yang mendapat 44,9 persen, sedangkan yang belum memutuskan 9,6 persen.
Sementara itu, laman Race to the WH menunjukkan, Trump memperoleh 44,8 persen melawan Biden yang mendapat 43,6 persen, sedangkan yang belum memutuskan 11,6 persen. Begitu pula dengan lembaga Decision Desk HQ/The Hill, menunjukkan keunggulan Trump (44,1 persen) melawan Biden (43,2 persen).
Dengan demikian, ada probabilitas bahwa Trump dapat menang dalam Pilpres AS 2024 untuk menjadi Presiden ke-47 negara adidaya tersebut.
Balas dendam
Menariknya, Donald Trump sendiri pada Desember 2023 pernah mengunggah hasil jajak pendapat di media sosial Truth Social. Ia mengangkat sebuah kata, yang paling diasosiasikan para pemilihnya dengan kemungkinan dia memenangi masa jabatan keduanya, yakni kata "balas dendam".
Menyajikan kata "balas dendam" di tengah-tengah unggahan dengan huruf kapital berwarna merah terang memang pilihan yang menarik bagi Trump.
Kata "balas dendam" itu merupakan kata paling populer dalam jajak pendapat media DailyMail.com terkait dengan pertanyaan apa kata-kata yang paling dikaitkan responden, seandainya Trump yang berusia 77 tahun itu memenangi Pilpres 2024.
Hal tersebut karena Trump sendiri dalam sejumlah kesempatan menyatakan bertekad untuk menyelidiki, memenjarakan, dan membalas dendam kepada lawan-lawan politiknya seandainya menang pada 2024.