DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Pesepak Bola Israel, Sagiv Jehezkel, Ditangkap Aparat Turki Karena Pesan Terkait Perang Israel-Hamas

image
Penyerang Belarus (02) Kiryl Pyachenin berebut bola dengan pemain Israel (17) Sagiv Jehezkel pada lagakualifikasi Grup I Euro 2024 di Bloomfield Stadium, Tel Aviv. (12/9/2023) (AFP/JACK GUEZ)

ORBITINDONESIA.COM - Pesepakbola Israel Sagiv Jehezkel, yang membela klub Turki Antalyaspor ditangkap aparat setempat, Minggu, 14 Januari 2024. 

Penangkapan Sagiv Jehezkel ini dilakukan seusai Sagiv menunjukkan pesan, yang mengacu kepada perang Israel-Hamas, saat melakukan selebrasi gol melawan Trabzonspor.

Setelah menjebol gawang lawannya, Sagiv Jehezkel memamerkan pesan bertuliskan "100 Hari. 07/10" yang ditulis pada perban di pergelangan tangan kirinya.

Pesan tersebut diyakini merujuk pada 100 hari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang kemudian dibalas oleh Israel dengan membombardir Gaza, Palestina.

Kantor Kejaksaan Antalya pun melakukan penyelidikan terhadap Sagiv Jehezkel atas dugaan hasutan kebencian melalui selebrasi tersebut.

"Kami akan terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas," kata Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc di X, sebagaimana disiarkan AFP pada Senin, 15 Januari 2024.

Sementara itu, Antalyaspor mengatakan pihaknya telah memecat Jehezkel dan menyebut bahwa tindakan pemain Israel tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut di Turki.

Federasi Sepak Bola Turki (TFF) turut mengutuk perilaku Jehezkel yang menurut mereka sama sekali tidak dapat diterima. "Keputusan Antalyaspor untuk mengeluarkan pemain tersebut dari timnya adalah keputusan yang tepat," ujar mereka.

Serangan besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap Palestina telah menjadi sorotan di berbagai belahan dunia. Setidaknya, sebanyak 23.968 orang di Palestina tewas, yang sebagian besarnya merupakan perempuan dan anak-anak.

Sejak dimulainya serangan Israel-Hamas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang merupakan pendukung perjuangan Palestina sejak lama telah berulang kali menggambarkan Israel sebagai negara teroris dan menyebut Hamas sebagai kelompok 'pembebas'.

Pada Jumat lalu, Afrika Selatan mengumumkan telah mencopot kapten tim nasional Piala Dunia Kriket U-19 David Teeger karena khawatir menjadi sasaran pengunjuk rasa karena pandangannya yang pro-Israel.

Kriket Afrika Selatan (CSA) mengatakan mereka telah mendapatkan informasi bahwa protes terkait konflik tersebut kemungkinan besar akan menargetkan lokasi turnamen akhir bulan ini.***

Sumber: Antara

Berita Terkait