DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Profesi Penulis Tetap Eksis Kendati Ada Artificial Intelligence

image
Ilustrasi profesi penulis.

Jurus Menulis Kekinian: Automatic Writing

Narasumber Asep Herna menyajikan topik yang sama sekali baru dalam penulisan. Penulis yang berasal dari dunia periklanan ini sudah sejak lama menekuni Hipnoterapi.

Dia lalu mengembangkan pendekatan baru dalam menulis menggunakan keahliannya ini, yang disebutnya automatic writing. Jurus menulis ini mampu menggali data yang luar biasa banyaknya dari bawah sadar manusia atau subconscious mind. Selain itu, auto writing ini juga mampu mengatasi writer's block yang sering dihadapi oleh penulis.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Sekolah Muhammadiyah di Daerah 3T Bisa Jadi Model Dialog Antar-Umat Beragama

Asep Herna, penulis buku The Power of Hypnotic Copywriting, menjelaskan panjang lebar tentang cara mengeluarkan data di bawah alam sadar tadi. Dia juga mengajak peserta pelatihan untuk mempraktikkan langsung keampuhan Hypnowriting ini kepada peserta pelatihan.

Kata Asep, subconscious mind merupakan area kesadaran, tempat menyimpan data yang tak terbatas jumlahnya pada setiap orang. Data tersebut diterima oleh 5 indra manusia sepanjang hidupnya. Untuk memanggil data itu diperlukan automatic writing, bagian dari hypnowriting.

Automatic writing merupakan proses menulis yang memungkinkan terjadinya koneksi langsung dan otomatis antara gudang data di subconscious dengan penulis melalui jari-jari mereka di atas keyboard komputer.

Koneksi langsung ini terjadi tanpa intervensi rasionalitas diri (pikiran sadar) sang penulis.

Baca Juga: Hari Minggu, Taman Mini Indonesia Indah Gelar Parade Tari Nusantara, Claudia Ingkiriwang: Mengangkat Budaya

Koneksi ini terjadi ketika penulis tersebut trance, yaitu proses transisi kesadaran dari conscious mind (pikiran sadar) ke subconscious mind (pikiran bawah sadar). Trance di sini tidak ada hubungannya dengan klenik.

Seperti kita ketahui kesadaran manusia itu bertingkat. Yang paling rendah adalah disebut Pikiran Sadar, atau disebut otak berada pada gelombang beta. Listrik di saraf otak berkisar 24-12 cps (cycle per second). Contoh kesadaran beta ini adalah perbuatan keseharian kita: ngobrol, bekerja, mengangkat gelas, dan lain sebagainnya.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait