Manfaat AI atau Kecerdasan Buatan untuk Dunia Jurnalistik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 09 November 2023 13:30 WIB
• Personalisasi: Algoritme AI dapat menyesuaikan rekomendasi berita dengan preferensi masing-masing pembaca, memastikan mereka menerima konten yang sesuai dengan minat mereka.
• Pengecekan Fakta: AI dapat dengan cepat melakukan referensi silang informasi dan memverifikasi fakta, sehingga mengurangi risiko penyebaran informasi yang salah.
• Pelaporan Multibahasa: AI dapat menerjemahkan dan melaporkan berita dalam berbagai bahasa, sehingga memperluas aksesibilitas konten berita ke khalayak global.
Baca Juga: Staf Kongres Amerika Serikat Desak Petinggi Mereka Mau Bicara Genjatan Senjata di Jalur Gaza
Jurnalis manusia belum bisa tergantikan oleh AI. Meskipun AI memberikan banyak keunggulan, penting untuk mengakui kualitas unik yang dibawa oleh jurnalis manusia belum bisa tergantikan oleh AI.
Jurnalis manusia memliki opini, empati, pemikiran kritis, kemampuan untuk memahami dan menafsirkan situasi kompleks dengan cara yang belum bisa ditiru oleh AI.
Wartawan juga memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dalam hal gate-keeping dan membuat narasi "kenapa" dan "bagaimana".
Jurnalis manusia dapat melakukan wawancara, mengembangkan kepercayaan dengan sumber, dan menyampaikan cerita bernuansa yang dapat diterima oleh pembaca. Perlu diingat bahwa AI dilatih oleh manusia juga.
Selain itu, pertimbangan etis dan penilaian editorial sering kali memerlukan sentuhan manusiawi. AI, meski mahir dalam analisis data, mungkin kesulitan menentukan implikasi etis dari sebuah cerita atau menafsirkan nuansa situasi yang sedang berkembang.
Daripada memandang AI sebagai pengganti jurnalis, AI lebih cenderung melihatnya sebagai alat canggih yang dapat meningkatkan kemampuan reporter dan organisasi berita. Sinergi antara AI dan jurnalis manusia dapat menghasilkan pemberitaan yang lebih efisien dan berbasis data.