DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ir. Wisnu Salman: Pertambangan Nikel, Mobil Listrik, dan Pencemaran Lingkungan

image
Ir. Wisnu Salman - konsultan pertambangan, alumnus ITB.

Indonesia pun mempunyai pabrik nikel terbesar di dunia. Lokasinya di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut). Pabrik ini fokus mengolah nikel sulfat yg merupakan bahan baku prekursor katoda baterai kendaraan listrik.

Kapasitas produksi pabrik nikel sulfat di Pulau Obi mencapai 240 ribu ton pertahun. Pabrik anyar ini diresmikan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 31 Mei 2023.

Pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia ini dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Lygend, afiliasi dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), grup Harita Nickel.

Mengutip situs perusahaan, PT Halmahera Persada Lygend dimiliki oleh Harita Nickel melalui PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) sebesar 45,1%, Lygend Resources Technology Co. Ltd sebesar 36,9%, dan Kang Xuan Pte Ltd sebesar 18%.

Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Malut.

Baca Juga: Ini Alasan Puluhan Seniman dan Budayawan di Solo Kompak Dukung Ganjar-Mahfud, Sampai Bikin Pernyataan Sikap

Selain memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP), perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki pabrik nikel limonit di wilayah operasional yang sama.

Kedua fasilitas tersebut menyerap hasil tambang nikel dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NKCL) dan Gane Permai Sentosa (GPS).

Melalui Halmahera Persada Lygend, Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL).

Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). MHP kemudian diolah menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.

Sementara Lygend Resources Technology Co. Ltd merupakan perusahaan di sektor rantai pasok nikel dunia yang berdiri sejak Januari 2009 di Laut China Timur, Zhejiang, China.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait