Alex Runggeary: Candu
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 03 November 2023 15:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pada masa Belanda, kami anak-anak Jongens Vervolg School - JVVS - setara kelas 4 - 6 SD sekarang, belajar bahasa Melayu 1960-62.
Kisahnya tentang orang mengisap candu. Penggemar candu kurus kering, kurang tidur dan tulang rusuk menonjol. Gambarnya seorang Cina tua tukang madat.
Jauh pada kemudian hari, saya baru paham apa itu candu ataupun narkoba yang sangat berbahaya bagi kesehatan siapapun. Tidak hanya terbatas di Jakarta dan atau Sumatra. Kini bahkan sampai ke Papua nun jauh di sana.
Candu atau madat tidak hanya secara literary/letterlijk menunjuk benda berbahaya itu saja. Kini bahkan sudah merasuk masuk dunia literasi sebagai perumpamaan.
Ketika orang yang berbicara tentang kekuasaan, kata orang, itupun sebagai candu. Orang yang rakus kekuasaan itu sama dan sebangun dengan mengidap sakit candu kekuasaan.
Pada mula pertama ketika Jokowi berkampanye sebagai kandidat presiden 2014, ia dijuluki media luar negeri dengan penampilan kampungness, lugu, jujur dan kerakyatan. Suatu label yang positif dalam citra masyarakat pemilih. Mereka kemudian memilih beliau sebagai presiden.
Pada masa jabatan pertama dan keduanya beliau telah berhasil membangun hilirisasi industri dan jalan tol. Juga meningkatkan utang dari China (?). Khusus untuk Papua ada 2 kebijakan yang dikeluarkannya yaitu Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tanggal Tahun 2020 tanggal 29 September 2020 dan Perpres Nomor 121 Tahun 2022 tanggal 21 Oktober 2022.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Mertua Tega Bunuh Menantu yang Hamil di Pasuruan: Suka Main PSK!
Walau ada niat baik dari beliau, namun tetap saja bermasalah karena masalah utamanya tak tersentuh, yaitu kesejahteraan rakyat sebagai tujuan utama pembangunan. Mengapa?