Kisah Pengungsi: Mencari Secercah Harapan di Lautan Nestapa
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 24 Agustus 2022 08:39 WIB
Ia akhirnya mendapat hukuman percobaan, tetapi tidak dapat meninggalkan Yunani selama tiga tahun.
Asmahan adalah warga Suriah berusia 40 tahun. Ia melarikan diri ketika mengandung enam bulan, dan menjadi saksi beratnya hidup di kamp pengungsian Moria di Lesbos.
Tidak sedikit mereka yang telah putus asa berusaha mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Sidang Etik Profesi Irjen Ferdy Sambo Digelar 25 Agustus 2022
Menjadi seorang gay di Nigeria adalah hal yang tabu. Sehingga Evans terpaksa melarikan diri setelah tak diakui oleh keluarga.
Hal serupa juga dilakukan oleh Calvin yang kabur dari Kamerun karena disiksa dan dipenjara lantaran mendukung oposisi.
Kendati begitu, harapan masih dikantongi oleh Mursal, seorang gadis dari Afganistan yang meninggalkan negara itu bersama keluarganya. Dengan tegar, ia pantang berputus asa dengan keadaan.
Yunani sendiri telah menjadi “penjara” bagi para pengungsi yang menunggu status suaka dari negara-negara Barat atau harus kembali ke Turki.
Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan Nasional, Jokowi Isyaratkan untuk Hati-Hati Ekspor Beras
Namun penantian tersebut tidak membuahkan hasil setelah bertahun-tahun sekalipun, sehingga mereka harus hidup dengan keterbatasan, tanpa identitas, di perbatasan.