Update Konflik Israel Palestina: Rishi Sunak Lakukan Pembicaraan dengan Arab Saudi Setelah Kunjungi Yerusalem
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 20 Oktober 2023 16:16 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Di tengah kemelut konflik Israel Palestina, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dikabarkan telah melakukan pembicaraan produktif dengan Arab Saudi.
Pertemuan antara Arab Saudi dengan Rishi Sunak terjadi setelah perdana menteri tersebut selesai melakukan kunjungan kenegaraan di Israel untuk melihat perkembangan pasca konflik Israel Palestina.
Selain itu, tujuan pertemuan antara Rishi Sunak dengan Arab Saudi juga menjadi pertanyaan, karena sebelumnya Netanyahu meminta kepadanya untuk memberikan dukungan terus menerus terhadap Israel.
Baca Juga: Joe Biden Mengatakan Bukan Israel yang Bertanggung Jawab Atas Ledakan Rumah Sakit di Gaza
Benjamin Netanyahu menekankan bahwa negaranya mengandalkan dukungan secara terus menerus dari Inggris dalam konflik Israel Palestina.
Setelah itu, Rishi Sunak kabarnya mendesak pemerintah Arab Saudi untuk menggunakan pengaruhnya untuk mendukung stabilitas di Timur Tengah.
Dalam konferensi pers bersama di Yerusalem, Netanyahu mengatakan bahwa pihak Inggris ingin Israel menang dalam perang melawan Hamas yang sudah berlangsung lama ini.
Baca Juga: Joe Biden Berencana Kunjungi Gaza Pada Momen Kritis Imbas Perang Israel dan Hamas Palestina
Konferensi pers tersebut dilakukan usai pembicaraan dalam upaya diplomatik untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza dan untuk mencegah konflik regional yang lebih luas lagi.
"Saya bangga berdiri disini bersama anda (Netanyahu) di saat-saat tergelap Israel," kata Sunak dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian 20 Oktober 2023.
Sunak bersama Pemerintah Inggris menyambut baik dan terlibat dalam upaya internasional untuk memastikan 20 truk bantuan memasuki Gaza dari Mesir pada hari Jum'at.
Sunak juga mengatakan dalam sambutannya bahwa, "Kami akan mendukung anda (Israel) dalam solidaritas, kami akan mendukung rakyat anda. Dan kami ingin anda menang."
Kemudian Netanyahu mengenang peran Inggris dalam Perang Dunia II dimana seluruh dunia mendukung Inggris dalam masa-masa paling gelap negara tersebut.
"Delapan puluh tahun yang lalu, Perdana Menteri, dunia yang beradab mendukung anda (Inggris) di saat-saat tergelap anda," kata Netanyahu dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian 20 Oktober 2023.
"Ini adalah saat tergelap kami (Israel). Ini adalah saat paling gelap di dunia. Kami harus berdiri bersama dan kami akan menang," kata Netanyahu.
"Dan inilah alasan mengapa saya mendukung, saya menghargai dukungan anda dan fakta bahwa anda ada disini - kita harus menang bersama," katanya.
Netanyahu melalui pidato sambutannya juga mengatakan kepada Sunak bahwa Israel pada saat ini sangat membutuhkan dukungan berkelanjutan dari Inggris untuk menghadapi perang ini.
Baca Juga: Buku Ensiklopedi Palestina Bergambar, Merekam Sejarah Secara Singkat dan Padat
"Artinya, ini adalah perang yang panjang dan kami membutuhkan dukungan anda secara berkelanjutan. Akan ada pasang surut, akan ada kesulitan," kata Netanyahu.
Mengenai ledakan yang terjadi di Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Kota Gaza, Sunak memberikan belasungkawanya kepada seluruh korban tewas yang mayoritas adalah penduduk sipil Gaza.
"(Ledakan itu) mengejutkan kami semua, terutama di rumah sakit, dan kami berduka atas kehilangan setiap korban jiwa - warga sipil dari setiap agama, setiap kebangsaan yang telah terbunuh," kata Sunak.
Selain itu, Rishi Sunak juga mengakui bahwa yang menjadi korban dari perang Israel dan Hamas ini tidak hanya dari penduduk Israel saja, melainkan penduduk Palestina di Gaza juga sama.
Maka dari itu, dirinya dan pihak Inggris sangat menyambut baik keputusan Israel untuk membuka blokade di Gaza agar bantuan dari internasional bisa masuk ke wilayah kantong tersebut.
"Dan itulah mengapa saya menyambut baik keputusan yang anda ambil kemarin untuk memastikan bahwa rute ke Gaza akan dibuka untuk masuknya bantuan kemanusiaan," kata Sunak.
Baca Juga: Sikap Kompak NU dan Muhammadiyah Terkait Konflik Palestina-Israel
"Saya senang anda membuat keputusan itu. Kami akan mendukungnya, kami akan meningkatkan bantuan kami ke wilayah tersebut dan kami akan berupaya untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari masyarakat secepatnya," katanya.
Sunak juga berbicara kepada Netanyahu bahwa dirinya senang terhadap tindakan Israel dalam pencegahan untuk menghindari kerugian warga sipil,
Dia juga mengatakan bahwa Inggris siap untuk bekerja sama untuk melakukan pembebasan sandera dan menjamin keselamatannya, khususnya yang berkewarganegaraan Inggris.
Baca Juga: Sikap Kompak NU dan Muhammadiyah Terkait Konflik Palestina-Israel
Sunak berharap upaya pembebasan sandera tersebut juga diharapkan bisa menjadi bahan diskusinya dengan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Diskusi dengan Arab Saudi memang menjadi rencana perjalanan Sunak sebelum dirinya kembali ke Inggris pada hari Jum'at .
Sebuah media lokal Inggris, Downing Street, mengabarkan bahwa kedua belah pihak telah melakukan pembicaraan dan kesepakatan untuk menghentikan perang Israel dan Hamas.
"Hilangnya nyawa tak berdosa di Israel dan Gaza selama dua minggu terakhir sangatlah mengerikan dan menggaris bawahi perlunya menghindari eskalasi lebih lanjut dalam konflik bersenjata di wilayah tersebut," kata Downing Street mengutip diskusi tersebut.
Sunak juga mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan pertemuan penting dan produktif dengan Pangeran Mohammed untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Kami menyetujui tindakan terkoordinasi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut," kata Sunak dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian 20 Oktober 2023.
Baca Juga: Ari Shavit: Israel Mengembuskan Napas Terakhirnya
"Memberikan bantuan kemanusiaan yang penting di Gaza dan mendukung stabilitas, baik saat ini maupun dalam jangka panjang," kata Perdana Menteri Inggris tersebut.
Perjalanan paralel juga dilakukan oleh Menteri Luar negeri Inggris, James Cleverly, dengan melakukan pertemuan untuk membantu mencegah penyebaran konflik lebih luas lagi.
Pada hari Kamis, Cleverly kabarnya sedang berada di Mesir dan sudah dijadwalkan untuk terbang menuju Qatar malam harinya, serta sudah dijadwalkan untuk mengunjungi Turki nantinya.
Baca Juga: Mantan KSAU Chappy Hakim: Hamas vs Israel, Kunci Sukses Serangan adalah Kejutan atau Pendadakan
Sebelumnya, Cleverly mendapat kritikan dari Perdana Menteri pertama Skotlandia, Humza Yousaf, karena dinilai gagal untuk membantu warga negara Inggris dari perang Israel dan Hamas di Gaza.
Padahal, Cleverly sempat menulis di Twitter pribadinya bahwa menyelamatkan sandera Inggris dari Gaza dan mengirim bantuan merupakan prioritas utamanya.
"(Prioritas utamanya adalah) Mengamankan pembebasan sandera Inggris. Hentikan kekerasan yang menyebar ke wilayah tersebut. Pastikan bantuan darurat bisa masuk ke Gaza," kata Cleverly.
Baca Juga: Konflik Palestina dan Israel Semakin Memuncak, Inilah Deretan Negara yang Mendukung Kedua Pihak
Diketahui bahwa mertua Yousaf terjebak di Gaza setelah berkunjung dari Skotlandia, dan Yousaf mendesak kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata dan membuka pintu penyeberangan Rafah di Gaza.
Itulah tujuan pembicaraan Rishi Sunak ke Arab Saudi setelah melakukan perjalanan ke Israel untuk melihat perkembangan pasca perang dengan Hamas.***