Alex Runggeary: 16 Oktober, Hari Pekabaran Injil di Kurudu

ORBITINDONESIA.COM - Kurudu adalah pulau kecil indah di ujung Timur Pulau Yapen, pulau terpanjang di Teluk Cenderawasih (Gelvink Bay), Pupua ( Nieuw Guinea).

Selat Sasorai yang ganas, memisahkan Pulau Yapen dengan Kurudu di sisi Barat dan Selat Dombo di sisi Timur yang memisahkannya dari daratan Papua. Tepatnya dengan Delta - Delta Sungai Mamberamo yang terbentang luas dan sepi di bagian Utara Papua.

Ada dua kampung utama di Pulau ini: Kurudu di Utara dan Kaipuri di Selatan. Berbahasa sama dengan dialek yang berbeda.

Baca Juga: Perhatikan Kesehatan Mental: Kiat Penting Atasi Gangguan Psikologi dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Pada masa lalu, konon terjadi perebutan wilayah dan pengaruh diantara kedua kampung ini. Perang antara kedua kampung ini tak terhindarkan. Dan berlangsung berulang-kali. Sulit ditemukan jalan damai.

Namun pada suatu waktu, setelah kehadiran Guru Injil Laurenz Tanamal pada November 1929, sebagaimana yang dicatat oleh pendeta Albert Jan de Neef, perang lama dan panjang itu akhirnya kedua kampung ini bersepakat berdamai dengan perantara sang Guru Injil.

Dalam novel saya - Di Tapal Batas - Mamboe Ransar, melukiskan bagaimana suasana pada waktu itu. Seorang perempuan yang dikenal dengan nama Perempuan Tamakuri karena nama aslinya tak diketahui orang.

Istri dari kepala suku Kurudu, Mang Ba, telah berperan penting dalam proses panjang dan melelahkan dibelakang layar untuk mendamaikan kedua kampung ini.

Baca Juga: Perubahan Batas Usia Capres dan Cawapres Menurut Putusan MK: Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Pemilu 2024

Namun pada akhirnya ia pulang ke kampungnya Tamakuri dalam kesendirian karena suaminya, Mang Ba, sang kepala suku, kawin lagi dengan seorang janda cantik asal musuh bebuyutannya Kaipuri.

"Damai kadang juga memakan korban. Tapi itu lebih baik dari pada aku membunuhnya", perempuan Tamakuri berbicara dengan dirinya sendiri ketika perahu yang ditumpanginya meninggalkan pulau Kurudu.

Dalam kisah ini, terjadi satu peristiwa penting, di mana turut serta peran penting Perempuan Tamakuri yang membantu proses Pekabaran Injil secara tidak langsung, yang pada akhirnya memungkinkan Guru Injil Laurenz Tanamal dan pendeta Albert Jan de Neef dapat membaptis orang-orang Kurudu pertama dari Kafir menjadi Kristen.

Baca Juga: Yasonna H Laoly: Aset Hasil Kejahatan Kasus Bank Century di Luar Negeri akan Dikembalikan ke Indonesia

Pembaptisan ini dilakukan pada 16 Oktober 1930

Sampai hari ini, orang Kurudu belum menetapkan suatu hari tertentu sebagai hari masuknya Injil ke Kurudu. Kalau orang Muyu merayakan Gereja Katolik masuk disana yang ke-90.

Seharusnya orang Kurudu bisa merayakan - 16 Oktober sebagai Hari Masuknya Injil di Kurudu.

*Alex Runggeary, seorang peneliti dan orang asli Kurudu. ***