Rangkuman Lengkap Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Kabinet Paripurna, Satu Tahun Pemerintahan

ORBITINDONESIA.COM - Ini merupakan rangkuman lengkap dan detail pidato Presiden Prabowo Subianto pada sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, tepat satu tahun setelah pelantikannya pada 20 Oktober 2024.

Pidato berfokus pada ucapan syukur, terima kasih kepada kabinet, evaluasi capaian satu tahun pemerintahan, dan visi ke depan. Pidato diselingi humor ringan untuk menjaga suasana santai, sambil menekankan kerja keras, efisiensi, dan prioritas rakyat. Berikut rangkuman detail berdasarkan struktur pidato:

1. Pembukaan dan Ucapan Syukur

- Presiden memulai dengan salam keagamaan dan nasional: "Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," diikuti salam lintas agama (Shalom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, dll.).

- Menghormati Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menteri koordinator, menteri, kepala badan, penasehat khusus, Jaksa Agung, Kepala BIN, Kapolri, Panglima TNI, wakil menteri, dan seluruh anggota Kabinet Merah Putih.

 - Bersyukur atas karunia Tuhan (Allah SWT bagi umat Islam) atas kesehatan, kebaikan, dan kesempatan menggelar sidang ini tepat satu tahun pelantikan.

- Mengingat timeline: Pelantikan presiden (20/10/2024), pelantikan menteri (21/10), wakil menteri (22/10), dan retreat di Magelang. Usul retreat lagi karena anggota kabinet tampak nostalgia hidup di tenda. Menekankan sebagai warga negara bertanggung jawab, pidato ini untuk evaluasi satu tahun kerja.

2. Ucapan Terima Kasih dan Apresiasi Kabinet

- Terima kasih atas kerja keras, disiplin, dan pengabdian kabinet yang berasal dari latar belakang beragam (daerah, suku, agama, partai politik—termasuk yang awalnya bukan koalisi tapi kemudian bergabung).

- Analogi sepak bola: Presiden sebagai "manager-coach," anggota kabinet sebagai "pemain" (striker, defender, cadangan). Apresiasi inisiatif masing-masing, meski beberapa diprioritaskan untuk hasil cepat.

- Mohon maaf karena sering memanggil di hari libur, malam, atau pagi buta; anggota kabinet selalu responsif.

- Kabinet telah bekerja keras, menghasilkan manfaat nyata bagi rakyat, sehingga bisa berdiri dengan percaya diri di hadapan masyarakat.

3. Capaian Ekonomi dan Fundamental Nasional

- Kondisi Global: Di tengah 110 konflik bersenjata dunia, ketidakpastian geopolitik dan geoekonomi memengaruhi rantai pasok energi dan pangan. Indonesia berhasil menjaga stabilitas.

- Prestasi Ekonomi:
- Pertumbuhan ekonomi 5% (tertinggi di G20).
- Inflasi ~2% (terendah di G20), berkat teknik pemantauan ala Jokowi (dari pengalaman sebagai walikota). Banyak negara maju punya inflasi tinggi (contoh: Argentina).
- Defisit APBN <3% PDB (terendah dunia).
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus 8.000 (tertinggi sejarah NKRI), mencerminkan kepercayaan investor.

- Fundamental Ekonomi: Fokus pada pangan, energi, dan air (jangan tergantung fluktuasi mata uang/saham). Air sering jadi bencana (banjir), perlu dikelola lebih baik. Usul studi hidrologi di universitas untuk pengelolaan air, pencegahan banjir, dan distribusi.
- Sosial: Kemiskinan turun ke 8.47% (terendah sejarah NKRI). Pengangguran terbuka 4.76% (terendah sejak 1998), tapi masih tinggi (dari 287 juta penduduk). Tantangan: Disrupsi teknologi (AI, robotik) kurangi lapangan kerja (contoh: Pabrik Volkswagen pakai robot, kurangi pekerja dari 5-6 ribu jadi 30).

4. Sistem Data dan Efisiensi Pemerintahan

- Sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN): Pertama kali dalam sejarah, semua kementerian/lembaga pakai data sama untuk akurasi bantuan sosial, hindari pemborosan dan ketidakadilan.
- Digitalisasi pemerintahan untuk efisiensi di kesehatan, pendidikan, kemanusiaan.

5. Program Sosial dan Kesehatan

- Makan Bergizi Gratis (MBG): Capai 12.508 SPPG/dapur terpusat (target 32.000). Sudah distribusi 410 juta porsi sejak 6 Januari 2025. Penerima: 36.7 juta (anak sekolah, ibu hamil, menyusui, balita). Dampak: Setara beri makan Singapura setiap hari. Brasil butuh 11 tahun capai 40 juta; Indonesia 36 juta dalam 1 tahun. Target 70 juta akhir 2025, tapi jangan dipaksakan—fokus kualitas.
- Kekurangan: ~8.000 kasus keracunan (0.007% dari 410 juta porsi; 99.99% sukses). Usul SOP ketat, edukasi cuci tangan, sediakan sendok.
- Dampak Ekonomi: Pakai 18.895 UMKM/BUMDES/koperasi. Rockefeller Institute: Return investasi 5-37 kali (tahun depan Rp330T = US$20 miliar; minimal US$100 miliar beredar di desa/kecamatan). Ciptakan 1 juta pekerjaan (target 1.5 juta tahun depan; multiplier effect dari supplier).
- Cek Kesehatan Gratis: 43 juta orang (sekali/tahun, ulang tahun). Deteksi dini kurangi biaya pengobatan. Temuan: Banyak penyakit gigi → butuh lebih banyak dokter gigi. Kekurangan dokter umum >140.000, spesialis ribuan. Tantangan global: Negara kaya ambil dokter dari negara miskin. Solusi: Tambah fakultas kedokteran, kuota mahasiswa, prioritas beasiswa LPDP untuk kedokteran.

6. Pendidikan dan Kemanusiaan

- Sekolah Rakyat: 166 dari 500 sekolah berdiri (melebihi target 100 di 2026). Siswa: 15.945 dari desil 1-2 (miskin ekstrem, pemulung, anak jalanan). Tujuan: Potong rantai kemiskinan (anak miskin tak harus miskin selamanya). Konsep: 1 sekolah = 1.000 siswa (SD-SMK), asrama untuk keluar dari lingkungan kemiskinan.

- Sekolah Unggulan: 10 SMA Garuda (integrasi 14 sekolah existing). Untuk anak terpintar (cari via satgas: Dikdasmen, Dikti, Mensos, Panglima TNI, Kapolri, ormas). Kurikulum International Baccalaureate (IB) → lulusan masuk Harvard/MIT/Oxford. Tujuan: Produksi saintis/Nobel untuk unggul di sains/teknologi (kelola mineral kritis/rare earth).

- Sekolah Terintegrasi (Konsep Baru): Untuk desil 3-5 (menengah bawah). Rencana 7.000 sekolah/kecamatan (konsolidasi SD-SMK kosong karena penurunan kelahiran). Fasilitas: Lab matematika/kimia/biologi/bahasa, bus antar-jemput. Prioritas bahasa (Inggris, Mandarin, Arab, Jepang, Korea) untuk ekspor tenaga kerja (Eropa minta 1 juta/tahun untuk hotel/perawat).

- Renovasi dan Teknologi: Renovasi 16.114 gedung sekolah. Bagikan Interactive Flat Panel (70-75 inch) ke 50.000 sekolah (target 288.000 tahun ini; +3 layar/sekolah tahun depan). Konten jutaan (syllabus, animasi). Studio pusat Jakarta: Guru terbaik ajar secara digital ke 330.000 sekolah (terluar/terpencil). Tingkatkan antusiasme siswa.
- Lainnya: Tunjangan guru langsung dari pusat. Beasiswa KIP Kuliah: 1.044.174 mahasiswa. UI masuk top 200 QS (target top 100, diikuti ITB/UGM/ITS).
- Kementerian Haji: Biaya haji turun, waktu tunggu dari 40 → 26 tahun. Kampung Indonesia di Makkah (pertama kali negara asing punya lahan; tender tutup 30/10/2025, 90 bidder).

7. Investasi, Lapangan Kerja, dan Pariwisata

- THR pertama untuk ojol (4 juta pengemudi + 2 juta UMKM). Diskusi dengan perusahaan ojol untuk efisiensi dan jaminan kerja.
- Kenaikan UMP 6.5% (tertinggi beberapa tahun).
- Investasi Jan-Sep 2025: Rp434T (+13.7% YoY), ciptakan 1.956 juta pekerjaan. Target tercapai dini.
- Program Magang: 100.000 lulusan S1 (upah UMR ditanggung pemerintah).
- Pariwisata: 33 hotel/resort dapat Michelin stars (pertama kali). Kunjungan wisatawan +12% (14.8 juta).
- Danantara (Sovereign Wealth Fund): Nilai US$1 triliun (aset negara; top 5-6 dunia). Proyek: Pengolahan sampah 34 kota (jadi energi/listrik, mulai 2 tahun). Pabrik baterai Rp100T (CATL-Antam).
- UMKM: Ampuni hutang 67.000 pelaku (akses bank lagi). Bentuk 81.613 koperasi desa/kelurahan (100 operasional, 1.000 groundbreaking; target 80.000 operasional Maret 2026).

8. Pangan dan Pertanian

- Swasembada pangan dalam 1 tahun (target 4 tahun). Produksi beras Jan-Okt: 31.38 juta ton (tertinggi sejarah NKRI). Cadangan Bulog: 4.2 juta ton (tertinggi). NTP: 123 (tertinggi). Harga gabah: Rp6.500/kg.
- Tindak perusahaan nakal (beras subsidi dijual premium). Pupuk langsung pabrik-petani (hapus 145 regulasi).
- Sawah baru: 225.000 ha (target 480.000 akhir 2026). Intensifikasi sawah lama via pompisasi.
- Gudang Bulog baru: 100 unit. Kampung nelayan: 100 (target 1.100 akhir 2026; pilot Merauke naikkan penghasilan 100%). Kapal nelayan modern: 1.582 (GT30-10.000; selesai 2027).

9. Hukum, Antikorupsi, dan Pertahanan

- Gaji hakim terendah +280% (hidup terhormat, anti-sogok). 13T (dari 17T) dikembalikan negara hari ini.
- Alihkan Rp306T anggaran rawan korupsi ke program prorakyat. Selamatkan >Rp1.000T kerugian negara.
- Kuasai 4 juta ha sawit ilegal. Hentikan tambang ilegal (Bangka Belitung), selamatkan Rp405T/tahun.
- Pertahanan: Tambah batalyon TNI (fokus pertahanan, bukan agresi). Siap kirim 2.000 personel untuk damai Gaza. Bangun tanggul laut 535 km pantai utara Jawa (selamatkan 50 juta penduduk, 60% industri, sawah subur).

10. Penutup dan Visi Ke Depan

- Pemerintahan sederhana: Mulai dari niat baik, lindungi rakyat dari bahaya (kemiskinan, kelaparan, dll.). Contoh: Hilang Rp45T/tahun di Bangka Belitung = "serangan" (Rp900T/20 tahun bisa bangun banyak).
- Rintis mobil nasional (Jeep Maung sudah produksi; presiden/menteri pakai sebagai contoh). Target 3 tahun.
- Pidato ditutup santai: Usir media untuk diskusi internal, minum kopi sambil tunggu hidangan.

Pidato ini menunjukkan optimisme, tapi realistis—akui kekurangan (misalnya error MBG) dan PR (kekurangan dokter, air). Fokus prorakyat, efisiensi, dan bukti (evidence-based). Durasi ~1.5 jam, disiarkan live oleh Kumparan.***