Air Bukan Sekadar Sumber Daya: Pesan Kemanusiaan Menteri Dody Hanggodo di Forum OKI

ORBITINDONESIA.COM - Dalam dunia yang terus berhadapan dengan krisis air dan perubahan iklim, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo hadir membawa pesan yang menggugah: Setiap investasi di bidang air adalah investasi untuk martabat dan perdamaian dunia.

Pesan itu ia sampaikan di hadapan para menteri dari negara-negara Islam dalam The 5th Islamic Conference of Ministers Responsible for Water yang digelar di Jeddah, Arab Saudi, 21–22 Oktober 2025. Konferensi ini mengusung tema “From Vision to Impact”—menegaskan perlunya aksi nyata dalam menghadapi tantangan air yang kian kompleks.

Menurut Menteri Dody, air bukan sekadar komoditas atau infrastruktur fisik, melainkan fondasi kehidupan: dari ketahanan pangan, energi, hingga martabat manusia.

“Air adalah ekonomi kepercayaan. Di dalamnya ada etika, keadilan, dan kemanusiaan. Karena itu, setiap investasi air adalah investasi untuk masa depan umat,” ujar Dody.

Asta Cita: Air Sebagai Pilar Kedaulatan Nasional

Ia menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia tengah melaksanakan Visi Asta Cita—peta jalan pembangunan menuju ketahanan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam kerangka ini, infrastruktur air menjadi prioritas utama sebagai dasar kedaulatan pangan dan energi nasional.

Dari Bali ke Jeddah: Diplomasi Air Indonesia Berlanjut

Setelah sukses menyelenggarakan World Water Forum ke-10 di Bali pada Mei 2024, Indonesia melanjutkan langkah strategisnya dengan mendirikan Pusat Keunggulan Ketahanan Air dan Iklim (Center of Excellence for Water and Climate Resilience). Melalui lembaga ini, Indonesia mengundang seluruh negara anggota OKI untuk berkolaborasi dalam riset, inovasi, dan penguatan kapasitas sektor air.

“Kami tidak ingin hanya berbicara tentang visi, tapi melangkah bersama dalam aksi. Mari jadikan kolaborasi ini berkah bagi umat,” serunya.

Diplomasi, Kolaborasi, dan Ekonomi Air Baru

Selain berpidato di forum utama, Menteri Dody juga menggelar sejumlah pertemuan bilateral untuk membangun jejaring kemitraan teknis dan pembiayaan inovatif.
Ia menegaskan, pemerintah membuka ruang selebar-lebarnya bagi partisipasi sektor swasta dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan air dan iklim.

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh tangan semua pihak untuk membangun ekosistem air yang adil dan berkelanjutan,” katanya.

Konferensi para Menteri OKI ke-5 ini pun menjadi forum penting untuk memperkuat solidaritas antarnegara Islam dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Sebagai penutup, Indonesia menegaskan komitmen penuh mendukung World Water Forum ke-11 di Riyadh tahun 2027, dengan semangat “no one left behind”—tidak ada satu pun negara yang tertinggal dalam perjuangan air untuk kehidupan.